The University of Sheffield Scholarships for Students from Indonesia. Scholarships for students from Indonesia. The University is pleased to offer a range of scholarships to students from Indonesia who show exceptional academic potential and are starting their studies at the University of Sheffield in September 2010.
Undergraduate Scholarships eg BA, BSc, BEng, MEng
Faculty Undergraduate Scholarships
We are pleased to offer scholarships to all international students starting their studies in the Faculties of Engineering, Science and the School of Law in September 2010:
Engineering International Scholarships 2010
Science International Scholarships 2010
Law International Scholarships 2010
Postgraduate research degrees
eg PhD, MPhil
The University of Sheffield does not offer research studentships or funding specifically for Indonesian students. There are, however, studentships and funding for which students from Indonesia can apply:
Postgraduate Research scholarships
For information on available scholarships for PhD research programmes, please visit the following web-page:
Postgraduate Research Funding Opportunities
Other Sheffield Scholarships
Alumni Rewards
Sibling and Spouse Rewards
International Baccalaureate scholarships
External sources of funding
There are a number of external organisations that offer scholarships and funding to international students who wish to study in the UK.
Entry requirements for students from Indonesia
We have been welcoming students from Indonesia for many years and our staff are very familiar with the Indonesian education system and qualifications.
High entrance requirements for our degree programmes at Sheffield reflect the quality of the University.
All applicants are required to have an internationally recognised English language qualification such as IELTS or TOEFL. The minimum score that is accepted for entry is IELTS 6 or TOEFL Paper Based 550 or TOEFL Computer Based 213. Some departments may require a higher score.
Visit the website: http://sheffield.ac.uk/indonesia/
Senin, 18 Januari 2010
Wisata Gratis di Seoul: Cheonggyeochong
Cheonggyechong ebenarnya cuma sungai kecil di tengah kota Seoul. Tapi pemerintahnya mengelola dengan baik sehingga satu dari banyak tempat terbuka di Seoul yang sempit ini bisa dijadikan tempat rekreasi dan objek wisata
Sebenernya sih bisa dari beberapa tempat, cuman gw berhenti di Jongno 5 Ga, dan ambil exit nomer 7. Jalan sekitar 50 meter ngelewatin pasar tradisional dah ketemu. Turun ke bawah (letaknya lebih rendah dari jalan) dan sampailah.
Sungai kecil ini (mirip parit besar ni kalo menurut gw sih), bisa jadi tempat enak buat jalan jalan. Nyusurin pinggiran sungai sambil lihat bersihnya air lumayan nyejukin mata
Satwa satwanya jelas gak sebanyak di bon bin. Di sungai ada ikan kecil dan bebek. Bebeknya cuman 2 pasang deh kayaknya. Soalnya dari ujung ke ujung nyusurin ni sungai cuman ketemu 4 bebek itu aja. Dua bebek coklat, dua bebek hijau tua. MEreka selalu berpasang pasangan nyusurin sungai dan gak pernah selingkuh (kayaknya sih...). Selain itu ada burung dara yang kadang kadang suka ngumpul di satu tempat kalo ada yang ngasih makan.
Tiap beberapa meter ada kursi untuk duduk duduk, kalo kecapean jalan. dan ada jembatan batu kalo mau mneyebrang ke sisi seberangnya. Atau kalo laper, bisa naek, dan sepanjang jalan banyak warung warung atau restoran yang menjajakan makanan. Kalo dah deket ujungnya, biasanya yang ada restoran mewah. Contohnya nih, waruyng Samgyetang, sup ayam khas korea. Gw berhenti disini nih (tapi gak makan disini, cuma makan mi instan doang di warung seberangnya. hehe...)
Jalanan sepanjang sungai ni yang cukup panjang mbuat lumayan untuk olahraga ringan. Gw rasa ni cocok untuk keluarga yang mau cari objek wisata gratis. Di musim salju pepohonan yang tadinya hijau rontok menjadi dahn dan ranting yang nantinya akan tumbuh lagi di musim semi. Air di beberapa tempat membeku, bahkan di jembatanya. ADa juga yang membeku di ranting pohon
Menyusuri sungai ini, nanti kita bisa tembus di gwanghamun, tempat ngerayain tahun baru kemaren. Tapi sebelumnya, di pinggir sungai ada semacam museum kecil, terbuka bebas untuk semua orang. Disitu ada beberapa lukisan dan foto juga yang merefleksikan kota seoul.Ada kegiatan yang tradisional, seperti taria tarian atau musik korea, tapi ada juga yang foto anak2 muda atraksi breakdance dan BMX
Di ujung sungai ada semacam air terjun kecil, dan pohon cemara buatan yg besar, plus menara keong. Sayangnya air mancur dan lampu lampu sepanjang Cheonggyechong ini gak dinyalain (gw datengnya siang siang sih, dan mungkin dinyalain kalo ada even tertentu aja kale ya)
Nah, diantara pohon cemara gede dan menara keong tu ada semacaem komputer layar sentuh yang nyediain informasi tentang objek wisata ini. Di sebelah kanan dan kirinya ada semacem komputer yang nyediain foto atau video gratis, dengan background panorma Ceonggyechong yang bisa kita pilih. Dan ini bisa dikirimin ke almat e mail. Hehe, sekali lagi gratis.
Jalan sedikit, kita bisa lihat traffic kota seoul, tapi ditengah2nya ada lahan luas (ya Gwanghamun ini) dimana ada patung raja sejong dengan background gunung. Sayang baterenya abis, jadi ni raja gak kepoto, cuman panglimanya doang
Dari situ, langsung tembus stasiun gwanghamun. sampe deh di stasiun subway. Langsung pulang menuju rumah...
Yang Sering Dilakukan di Subway (Tapi dilarang)
www.korea-pri.blogspot.com
Diantara sarana transportasi yang ada di Seoul, subway bisa gw bilang yang paling nyaman. Ni karena jadwal yang terukur, anti macet, jaringan luas dan yang terpenting murah (maklum, mahasiswa. hehe...) Namun alangkah sayangnya jika kenyamanan di subway itu jadi berkurang karena tingkah laku para penumpangnya. Tentu aja yang gw maksud bukan bergelantungan di pintu, naik di atap, atau nggak bayar
Di korea, ini beberapa hal yang sering terjadi
1. Meletakkan koran di sembarang tempat
Biasanya kalo lu naek subway antara jam 8-9.30, lu bakal dapet koran gratis yang disediain di pintu masuk stasiun. Gratis, dan koranya banyak pilihanya lho! Nah, sangking gratisnya ini, orang2 kadang ambil, lalu tinggalin aja di tempat barang (letaknya di atas kursi) begitu keluar. Heran, padahal di stasiun subway dah disedian khusus tempat sampah koran. Maklum aje, ni koran cuman buat ngisi waktu pejalanan di subway. Mungkin bisa jadi lowongan kerja pemulung koran khusus subway...hihi... tapi ni kayaknya dah ada deh. Mungkin karena dah dikasih tahu berkali2 gak mempan munculah si pemulung ini
Kalo gw sih, koran pasti gw bawa pulang. entah gw baca apa nggak, lumayan khan buat bungkus2 .. hihi..
2. Posisi Duduk
Nah, kalo ini mah di Imdomesia juga sering! Dah tahu angkot sempit, masih aja duduknya ngangkang kayak raja. Terutama kaum lelaki nih. Hufff... memang sih mungkin ada hal tertentu yg membuat posisi tersebut nyaman, tp mbok ya tolerasin, eh maksud gw toleransi sedikit lho. kasihan penumpang lain. dan sayang juga, ntar celananya robek kalo keseringan...hehe
Ya, hal ini juga terjadi di subway, dan yahg paling sengsara biasanya yang duduk di sebelahnya...
3. Musik
Untuk menghabiskan, membuang, membunuh, atau apalah itu yang namanya waktu, para penumpang subway melakukan beberapa hal, diantaranya nonton TV atau dengar musik. nah kalo denger musiknya pake earphone sih gpp. Cm jaman sekarang ni ada earphone yang kualitas suaranya sama kayak speaker dangdutan massal. Sehingga suaranya membuahanaaaa... sampai kemana mana. Ganggu yang laen khan? apalagi kalo yg laen itu lagi melakukan kegiatan pembunuhan waktu dengan... tidur...hehe....Selama ini sih yg gw denger masih lagu korea semua, dangdut belum kedengeran tuh
Bukan berarti yang laen gak ada (telpon keras2, perbuatan mesum dll), tapi at least tiga inilah nyang sering terjadi. Untunglah gw sampe sekarang belum pernah ngelakuin
Pertama, koran yang gw ambil selalu gw baea pulang. kalo perlu koran yang ada diatas jg gw ambil. hehe... asal jangan yang lagi dibaca orang aja yah!
Kedua, dari kecil terbiasa naek angkot, dan emang dididik buat nggak begitu ama orang tua.
Ketiga, HP dan MP3 emang gak terlalu canggih. boro2 earphone, baterenya aja kadang2 ngedrop. gimana mau dengerin musik keras2? nyalainnya aja susah..hehe
Btw, tuh gambarnya kok laki2 semua sih! Diskriminasi nih!
Kalo nyang no 2 sih gw bisa paham. Tapi yg laenya khan enggak...urgh.. Apa perlu gw bentuk tim delapan buat nyari fakta yang sebenarnya?
Ayo para pakar komunikasi, ahli ikonik, analis wacana, jago pragmatik, apaan tuh mangsudnya!?
Langganan:
Postingan (Atom)