Minggu, 14 Juni 2009

Cerita Cinta (bagian 2) Cinta bikin lupa segalanya


Melakukan segalanya sampai berlebihan memang tidak baik, walaupun itu tidak dilarang agama. Contohnya minum susu satu gentong dalam waktu 5 menit, atau makan sepiring nasi pake 3 botol sambel ukuran besar. Apalagi sampa melupakan orang orang disekitar anda. Apalagi sampai sampai tidak memperhatikan kenyamanan orang lain

Sodara-sodara, seperti yang kita ketahui bersama, Belkasem(Algeria) teman sekamar gw, dan Amel (maroko), sedang mabuk cinta berdua. Si Belkasem ini datang ke kamar asrama hanya untuk tidur dan buang air besar (kira2 begitulah). Kemaren aja gue ketemu mereka habis nonton di bioskop. chieeeeeee

Sodara sodara sekalian, Teka-Teki sebelumnya terjawab sudah. Belkasem bakal segera pindah dari asrama untuk menata kehiudpanya yang baru. hehe... ya, dia bakal mendapatkan kebebasan, karena bakal tinggal di luar asrama. kisah percintaanya saya prediksi bakal lebih hot karena tidak dibatasai oleh jam malam asrama, pelarangan tamu luar asrama untuk nginep, dan berbagai aturan2 asrama yg lain.Hehe... sementara teman sekamarnya ini bakalan tetap menikmati aturan2 tadi paling tidak sampai peretngahan agustus

Cuma akhir2 ini hubungan mereka tambah hot sodara2! mungkin sangkit hotnya, belkasem sampe lupa segala-galanya. termasuk mandi.

Beberapa hari ni kamar ada aroma yang gak enak. Badan gue juga gak harum2 amat, tapi gue tahu sampaiu dimana orang2 bisa mentolerir kebauan itu...hehe. Gue sangka itu bau kaos kakinya gue. Gue cuci deh kaos kaki gue. Ternyata bau itu masih ada. Berarti dari bau kaos kaki yang lain. Dan bau ini muncul hanya ketika belkasem pulang. bau kaos kaki siapa tuh? jawab sendiri.

setelah melakukan investigasi lebih lanjut, ternyata sumber aroma nggak enak itu bukan hanya kaos kaki, sodara sodara. Tapi (mohon maaf)sumber dari segala sumber adalah bau badan si belkasem. Ternyata pribahasa, cinta bikin orang lupa segala galanya, benar adanya. Cintanya sama Amel membuatnya sampai2 lupa mandi dan lupa pakai parfum sehingga mengeluarkan bau nggak enak

Gue sempet buka jendela, tapi ditutup lagi sama belkasem. Gue buka lagi dengan lebar-lebar dan berulang ulang. Tindak tutur non verbal ini gagal. Ditutup lagi sama Belkasem dengan alasan angin yg ada di luar bikin penyakit. Gue buka lagi dengan mengatakan bahwa ruangan ini butuh pertukaran udara agar proses respirasi berjalan dengan lancar. Dia tutup kembali. Terpaksalah gua buka sedikit ketika ia sudah mulai tidur. Eh, gak lama dia bangun lagi cuma buat menutup jendela. Entah kenapa ia cinta sekali dengan bau ini. Mungkin karena inilah produk kencan mereka seharian yang mana ia tak ingin melepaskan bau tersebut darinya, bahkan saat orang lain merasa tersiksa. Cinta, terkadang bikin badan jadi bau