Senin, 29 Desember 2008

Drama Korea

Jangan samakan drama korea dengan sinetron Indonesia. Walaupun ada bagian yang sama, misalnya panjang episodenya, tapi dari segala aspek drama korea masih jauh lebih unggul (grafik, plot, karakter dll). Kalau mau dibuat statistik, genre yang paling mendominasi adalah komedi percintaan. Namun begitu, drama yag gua tonton (walau[un genrenya berbeda) gak kalah menarik, dan ceritanya kompleks banget. Sebut aja Powerful Opponent. Kisah bodyguard president. Lalu ada Legend, yang tentang sejarah berdirinya kerajaan goguryeo di korea. Lalu yang terakhir ada, beethoven virus, yang menceritakan pemain biola perempuan berbakat yang divonis bakal tuli. Kalau ada waktu, silahkan klik, www.mysoju.com. Subtitle dalam bahasa inggris. Tapi hati2, awas keterusan...hi..hi...

Rabu, 24 Desember 2008

kyongbuk Palace



Tempat syuting film atau drama korea seperti : jang geum, princess hours atau goong s

Lotte World: Photo






Foto-Foto ini gw ambil di Lotte World. ini Disney-nya korea-lah. Selain Lotte world, sebenernya ada lagi amusement park yang lain, seperti Everland di Yongin, atau Ekxpo Park di Daejon. Ngomong2, gw ke ancol aja belum pernah lho....

Selasa, 16 Desember 2008

Masuk Koran



He..he,,, gua masuk koran Jakarta Post lho...baca artikelnya disini deh

SEND OFF: South Korean Ambassador to Indonesia Kim Ho-young (center, middle row) poses with 21 scholarship recipients and members of his staff, including counselor Yoon Moon-han (first right, front row), in front of the embassy building in Jakarta recently. (JP/Veermalla Anjaiah)


To further develop ties between two of Asia's most dynamic countries, South Korea and Indonesia, Seoul has increased its scholarships on offer for Indonesian students to 21 this year, the South Korean Embassy said.

"This is the highest number of scholarships we have ever awarded to Indonesian students," the embassy informed The Jakarta Post recently.

Newly appointed South Korean Ambassador to Indonesia Kim Ho-young invited all the scholarship recipients to his office to congratulate them prior to their departure to South Korea.

Of the 21, 15 of the scholarships were given for a master's degree program, five to doctoral students, and one for a scholar to undertake a one-year research program.

All the students (except the research scholar) are required to undertake a one-year Korean language course which will begin on Monday, before their enrollment at the universities.

In addition to the 21 scholarships, the South Korean government has also provided several undergraduate scholarships for Indonesian students to study in South Korea. -- JP/Veeramalla Anjaiah

Senin, 15 Desember 2008

Pindah Kamar

Di Korea (dan mungkin juga di negara lain yang memiliki 4 musim), setiap musim dingin biasanya tidak ada perkuliahan (biasanya kalo di Indonesia ada Semester Pendek ya...hi..hi). Bulan ini dimanfaatkan para orang orang Korea untuk berlibur, sehingga kampus kampus pada kosong. Termasuk Pai Chai

Yang tinggal hanya orang orang kantor yang memang harus beroperasi seperti admnistrasi pengolah nilai, atau international officenya. Para mahasiswa yang tersisa juga hanya mereka yang ikut kursus bahasa korea

Perlu diketahui, 4 asrama Pai Chai (Paitel, Paitel A, B, dan Sojapill Hall), dihuni juga oleh orang2 korea. Karena mereka pulang kampung, maka satu asrama (paitel B) tidak dioperasikan. Siswa asing yang ada di sana pindah ke Paitel A. Karena ada beberapa siswa korea juga di Sojapil, maka ada beberapa orang baru yang masuk ke sini.

Lah, si belkasem, karena tinggal sendirian, jadi pindah ke kamar gw. Kamar dia dihuni sama 2 orang india. Wah, kamar jadi bau minyak wangi arab! hueeeekkk.... kalo lama2 bisa muntah nih. Jadi jendela sering sering dibuka!!!

Kamis, 11 Desember 2008

Kelas Atas (lantai 5)

Ternyata untuk kursus bahasa korea level dua, posisi kami tidak sama seperti kelas level satu. Terjadi pergantian personil, baik guru maupun murid pada tiap kelas. Gua sendiri masuk kelas X (bukan kelas bekas 'ex':) Kelas ini emang dari level satu agak berbeda.
Yang jelas ini namanya high class... hi..hi.. bukan apa apa, tapi karena adanya emang di lantai 5, lantai paling atas...

Di level 1, kelas ini namanya kelas C. Semua murid di kelas C ini, rata rata pernah belajar bahasa korea di negrinya. Bandingkan dengan kelas lain yang mulai dari nol. Gua masih cukup beruntung punya bekal buku, dan bisa baca sedikit2. Tapi temen temen lain memulai dari nol...
Nah, di kelas X level dua, 5 dari 6 orang adalah orang orang yang sama dari kelas C. Mereka adalah, Euis Sulastri dari Indonesia. DI indonesia, dia ambil kelas bahasa korea di UI walaupun major-nya adalah bahasa rusia. Dia juga pernah kursus bahasa jepang (grammar bahasa korea dan jepang mirip). Pin Kan, asal laos, nggak begitu jelas sih berapa lama kursusnya di negaranya, tapi suaminya orang korea asli. Ini juga sama halnya dengan Ping asal China. Suaminya orang korea asli. lalu ada Onongchimeg (bukan otong..hi..hi..) asala mongol (kalo yang ini masih belum bersuami). Lalu ada Olga, yang major-nya sama sama bahasa inggris kayak gua.
Jumlah personel di kelas X ada 11 orang. Tambahanya selain gua adalah, Eldor dari Uzbekistan, Akmaral dari Kazakhstan, Gulmira dan Paudosi, juga Pak Deddy. he..he.. Orang indonesianya ngumpul disini semua...
Artinya orang indonesia pinter2 ya?
Btw, karena dah pada pinter2 semua, disini gua jadi underdog...urgh.... tiap hari belajar melulu, dan itupun di kelas masih banyak kata kata yang gua nggak tahu...Argh... pokoknya sekarang yang penting gue belajar. Hasilnya belakangan. Mau jadi under dog atau upper dog nggak masalah. Asalkan nggak jadi real dog ...

Kamis, 04 Desember 2008

100 years sleep

Seperti tidur selama 100 tahun...

Malem itu ge gak tidur. Karena besok ada janji untuk belajar bahasa korea sama temen gw dari paitel dorm. Karena ga bisa tidur, gw chat ma beberapa temen. Masih ga bisa tidur juga, gw belajar. Nah, ternyata ketika gw belajar, lampu perpustakaan Pai Chai masih nyala! artinya masih ada yang belajar di sana. Padahal lihat jam tangan (bukan jam kaki:)ternyata waktu sudah menunjukan jam 3 pagi!!! hhh....restless all night long... kenapa ya?
Mungkin karena baru ditinggal roomate nih. Biasanya sebelum tidur, gw sama pak dedi belajar bareng, atau sekedar ngobrol2 aja. Kali ini ngobrolnya sama komputer dan buku... hi..hi..
Anyway, gua pikir ketika gw bangun everyth will be just like other days, not so snowy. Tapi gw salah!!
begitu bangun dan lihat jendela, semua udah serba putih!!! padahal gw nyaris nggak tidur lho!! Kemarin cerah banget, dan memang sampe jam 3 belum terjadi apa apa... Jadi ragu nih.
Langsung aja gua cek tanggal di jam tangan gw. Jangan jangan gw dah tidur 1 abad, sampe sampe ga tahu kalo salju turun begitu banyak!

Jumat, 28 November 2008

Imbas Krisis Global

Imbas dari krisis keuangan di Amerika Serikat yang sekarang menjadi krisis global telah meluas ke segala penjuru dunia, tidak terkecuali Korea. Negara ini dulu sangat dibanggakan karena mampu mengatasi krisis global yang terjadi tahun 1997 dalam waktu yang relatif singkat. Namun sekarang, walau belum benar benar mempengaruhi kehidupan sehari-hari di korea, namun imbas krisis tersebut sudah terasa.

Mengutip dari Korean Herald hari ini, jumlah pengguna Kartu Kredit korea di luar negri jauh berkurang. Hal ini disebabkan nilai mata uang won yang semakin hari semakin melemah, seperti mata uang rupiah di Indonesia. Para pengguna kartu kredit lebih memilih membelanjakan uangnya di dalam negri. Selain lebih murah, potongan potongan yang biasa dikenakan pada pembelanjaan atau penarikan mata uang luar negri juga dapat dikurangi.

Sementara itu, para pengusaha agen perjalanan mengeluh tentang banyaknya konsumen yang menunda atau membatalkan perjalanan yang telah mereka rencanakan sebelumnya.

Kamis, 27 November 2008

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/191013/38/

Rumah bagi Pejabat Tinggi
Friday, 28 November 2008
SEKARANG ini ada tiga macam rumah yang disediakan untuk pejabat tinggi negara, rumah dinas, rumah sakit, dan rumah tahanan. Tinggal pilih saja, mana yang disukai.


Demikian guyonan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla di sela-sela main golf sambil duduk istirahat menikmati air kelapa muda di Kapuk Indah Golf pertengahan November lalu. Turnamen golf ini diselenggara kan oleh Paguyuban Golf Insan Cita (PGIC) memperebutkan Piala Wapres RI, dan diikuti oleh 140 pemain.

Guyonan dan komentar spontan yang sering keluar dari Pak Kalla memang sering menyengat dan tepat sasaran.Dia sering berpikir out of the box. Sindiran tentang tiga macam rumah di atas terasa lucu, mengundang tawa, sekaligus pedas. Ketiga macam rumah di atas, rumah dinas, rumah sakit, dan rumah tahanan, mengandung kritik, sindiran, dan potret sosial betapa bangsa ini memang sakit.

Kita semua lelah,ingin sekali melihat dan merasakan kapan bangsa, masyarakat dan negara ini berdiri tegak,sehat lahir dan batin. Berbicara tentang rumah dinas, misalnya, selalu saja awal dan ujung ceritanya malu dikemukakan.Rumah dinas artinya rumah yang dipinjamkan untuk ditempati selama masih menjabat, agar lebih produktif dalam melaksanakan tugas negara.

Disayangkan, karena statusnya rumah dinas, sebagaimana juga mobil dinas,perawatannya diabaikan sehingga banyak rumah maupun mobil dinas yang cepat rusak lantaran tidak diurus sebagaimana milik pribadi. Yang lebih fatal, ketika jabatan sudah berakhir banyak penghuni rumah dinas yang tidak mau segera melepas dan mengembalikannya kepada negara.

Padahal, secara legal dan moral mereka tak lagi berhak menggunakan. Kalaupun pindah, mesti minta uang pesangon yang jumlahnya di luar batas kepantasan. Aneh tapi nyata.Namanya saja rumah dinas, mestinya ditempati selama seseorang menjabat kedinasan, tetapi ada yang enggan melepaskan, meski yang bersangkutan sudah memiliki rumah pribadi yang bagus.

Bahkan ada rumah dinas yang dikontrakkan atau dialihfungsikan kepada orang lain atau keluarganya yang tidak berhak. Karena sikap yang tidak legowo seperti itu, maka ada beberapa mantan pejabat tinggi yang shock, tidak siap jabatannya berakhir, sehingga langsung sakit,dan mesti dirawat di rumah sakit.

Saya sendiri khawatir, para pejabat tinggi yang telah mengeluarkan uang miliaran demi mendapatkan posisinya, entah gubernur, bupati, direktur utama BUMN, dan entah apa lagi,jangan-jangan termasuk kelompok ini karena dana yang telah dikeluarkan belum kembali selama menjabat.

Pindah tempat tinggal dari rumah dinas ke rumah sakit tentu sangat menyedihkan, terutama bagi keluarganya. Apa yang disebut postpower syndrome ini terjadi karena seseorang memandang jabatan sedemikian tinggi, bahkan menjadi identitas diri. Orang lupa bahwa jabatan itu sesaat dan kontraktual, tak ubahnya baju.

Ketika seseorang pulang kantor, sesungguhnya telah berubah jabatannya. Ketemu istri berubah menjadi suami, ketemu anak menjadi ayah, ketemu mertua menjadi menantu, berkonsultasi ke dokter menjadi pasien, ketika naik mobil atau pesawat terbang menjadi penumpang, dan seterusnya. Jadi, ibarat baju, jabatan dinas itu mestinya enteng saja memakainya dan melepaskannya.

Problemnya, ketika pakaian itu sudah melekat sekali, ketika dilepas memang badan bisa lecet dan berdarah.Begitu pun jabatan ketika sudah lama melekat sampai hati. Fenomenayangakhir-akhir membuat hati trenyuh adalah semakin bertambahnya mantan pejabat tinggi yang masuk rumah tahanan.

Terlepas apa kesalahan mereka sehingga berpindah dari rumah dinas ke rumah tahanan, kita bisa berempati betapa berat problem mental yang ditanggungnya. Bayangkan, orang yang semula memiliki kekuasaan, jabatan, dan tempat tinggal yang begitu mewah, sekarang mesti terkurung dalam tembokrumahtahanan.

Belumlagi sebelumnya menjadi objek pemberitaanyangtidaksedap, bahkan sangat memalukan dan menyakitkan bagi keluarganya. Sekadar membayangkan saja, saya sudah merinding dan membuat hati menciut. Ketika foto seorang ayah terpampang di media massa dan dinyatakan sebagai tersangka korupsi lalu digiring ke rumah tahanan, maka langit bagaikan runtuh.

Muka ini hendak ditaruh di mana ketika ketemu anak,istri,mertua, dan sahabat karib saat seseorang dinyatakan sebagai penghuni rumah tahanan karena dakwaan korupsi. Terlepas seberapa besar kesalahan yang dilakukan, saya merasa sedih setiap membaca berita ada pejabat tinggi yang menjadi penghuni baru rumah tahanan.

Bertahun-tahun sekolah dan membina karier serta rumah tangga, tiba-tiba bangunan itu roboh dan keluarganya ikut terimpit derita dan malu. Satu sisi pemberantasan korupsi itu bagus dan harus didukung. Sisi lainnya telah membuka tabir betapa bobroknya kultur dan sistem birokrasi kita sehingga memangsa putra-putra terbaik bangsa sendiri.

Di antara mereka itu memang pantas sekali digiring masuk rumah tahanan, sementara ada juga yang jadi korban sistem yang busuk sehingga siapa pun yang menduduki jabatan tinggi mesti terseret ke kubangan korupsi. Menarik direnungkan ucapan klasik, it is easy to build house,but not home.Bagi mereka yang sukses secara materi sekarang ini banyak pilihan untuk membangun atau membeli rumah yang bagus.

Tapi sungguh tidak mudah membina rumah tangga yang indah.Yang juga membuat kita tersentak dan prihatin, keretakan dan kegagalan membangun rumah tangga sering terjadi di kalangan artis yang menjadi idola masyarakat. Mereka tampan, cantik, sukses, kaya, namun banyak yang terhempas badai perceraian.

Jadi, yang diperlukan tidak saja bebas dari rumah tahanan dan rumah sakit, tetapi juga terbebas dari badai rumah tangga.Ketika rumah tangga (home) kacau, meski bangunan rumahnya (house) bagus dan mewah,tak ubahnya bagaikan rumah sakit atau rumah tahanan. Penghuninya merasa tidak nyaman.

Karena itu sungguh benar nasihat agama, bahwa rumah tangga itu suci dan mulia, maka harus dijaga kesucian dan kemuliaannya agar dari sana terlahir generasi baru yang sehat lahir dan batin, memiliki kebugaran mental,spiritual,dan intelektual. Rumah tangga, menurut ajaran agama,bukan sekadar kontrak sosial untuk hidup bersama,melainkan perjanjian agung antara sesama manusia, serta antara manusia dan Tuhan.

Karena itu,menistakan lembaga pernikahan tidak saja merusak kontrak sosial, melukai pasangannya, namun juga mengkhianati perjanjian dengan Tuhannya. Ketika kehidupan politik dan ekonomi sedang suram seperti saat ini, salah satu wilayah yang paling nyaman dan memberikan relaksasi dan optimisme adalah rumah tangga yang damai.

Bukan rumahdinas yangmegah,rumah sakit yang modern, dan pasti bukan rumah tahanan yang dijagaketat. Kalaubisa, tidak tinggal dirumahdinas, rumah sakit, atau rumah tahanan, kecuali sekada rmampir menjenguk teman.(*)

PROF DR KOMARUDDIN HIDAYAT

Selasa, 25 November 2008

Lho? koq banyak banget?

Sabtu 23 november 2008, malem jam 9, gw, belkasem sama Pak Deddy berangkat beli makan malem. Kalo belinya dah malem gini biasanya sih dibungkus aja. Eh, di depan Appenzeller Hall, ketemu Mrs. Yu dari internasional office. Dia ditemenin si gendut china, yang kalo 주말 - jumal (akhir pekan) nyambi jadi penjaga asrama. Selain itu juga ada 학생증 선생님. Ketika mau dikenalkan dia bilang sudah pernah ketemu sama kita semua. Ya jelas atuh. Kalao gak ketemu dia, kita gak akan bisa buat kartu mahasiswa pai chai

Nah, Mrs. Yu, mengundang kita untuk makan hari seninya. Rencananya sih akan membicarakan rencana liburan bagi yang gak punya rencana. Kalo gw sih rencananya belajar aja. Paling pol, puter2 Daejon. Soalnya mau jalan2 juga ntar keluar duit banyak kalo ke luar Daejon.

Nah, Mrs. Yu bilang sama gw, suruh undang teman2 gw. Gw juga heran, kenapa gw yang disuruh ngundang? bukanya lebih baik kalo anak buahnya aja yang ngundang lewat e mail jadi semua bisa tahu. Tapi gw gak pikirin sampe disitu. Semua temen2 KGSP yang bisa gw jangkau gw undang. Pake tandatangan segala lagi. Wah kerajinan amat ya gw

Sampe2 gw ketok semua tuh pintu temen2 gw yang ada di Seojapill Hall (asrama tempat gw tinggal). Beberapa teman yang tinggal di Paitel A dan B (asrama lain) juga gw undang. Tapi hanya beberapa yang ketemu secara tak sengaja. Maklum, gak punya telpon.

Ujung2nya terkumpulah 23 orang yang akan ikut makan. Nah, pagi itu sebenernya ujan. Jadi gw males juga mau ke kantor Mrs. Yu. Kemudian gw telponlah kamar si Euis dan Aqma. Maksudnya mau pinjem HP buat telpon Mrs. Yu. Eh... telpon kamar gak bisa dipake
Terpaksa deh gua lari ke lantai atas. Eh... mereka masih tidur! uh! ini dah jam 9.30 lho!!!!

Akhirnya dengan agak terpaksa, gw pergi juga ke kantor ujan2. Sampe sana ternyata Mrs. Yu kaget, karena orang2 yang gw bawa banyak banget! Mrs.Yu mengharapkan yang diundang hanya sekitar 7 atau 8 orang. Tapi gw bawa tiga kali lipat!! Lho?? katanya ngundang semua... gimana sih???? takut duitnya gak cukup ya? Ini gw belum menghubungi teman2 Paitel lho! bayangin kalo gw bisa memobilisasi teman2 dari Paitel A dan B. Wah bisa bangkrut tuh Mrs. Yu

Terus dia bilang terpaksa dibagi jadi 3 shift. Lho, gimana sih??? Kan kemaren Mrs. Yu bilang makanya hari senin....Dan masak gw yang harus menghubungi lagi untuk perubahan jadwal???Masak gw lagi yang menghubungi? gak enak amat gw sama temen2 gw....

Akhirnya dia menghubungi yang lain. Jadi ada sekitar 8 orang yang makanya hari selasa. nah, hari senin kita dibagi 2. Yang 8 makan ayam bersama Mrs. Yu. 7 orang yang lain makan Babi bersama Mr. Park, anak buahnya. Besok mereka masih harus bertanggung jawab nraktir 8 orang sisanya tuh... sukur!!! bangkrut, bangkrut dah Pai Chai...

Nonton Film Korea Tempoe Doeloe

Hari ini kelas Prof. Yoon agak berbeda. Kelas Contemporary Korean Linguistics kali ini pindah ke perpustakaan, tepatnya di ruang multimedia. Ruang ini terletak di lantai tiga perpustakaan, bersamaan dengan ruang film. Di ruangan ini ada satu TV layar datar dan DVD player. Cuma karena yang kita tonton film tempoe doeloe, makanya DVD playernya diganti dengan Video Player. Ah, serasa kembali ke tahun 70an saat VCD player belum ditemukan. Dan emang setting filmnya tahun 70an koq

Seperti biasa, yang serius malah foreignersnya. Ketika film diputar dua dari tiga native korean malah tidur. wah, emang dari awal dah nggak serius ya. Kalo gua mah, mending gak usah berangkat deh. Malah sebelum film selesai, mereka keluar duluan. Terlalu (kata bang rhoma) shungguh therlhalhu....

Habis nonton gw, jengis, zenya sama olga ngeliat2 daftar film. Si jengis mau cari katalog film, tetapi karena bahasa koreanya terbatas, jadinya dia diem aja. Nah, terus gw ngomong lah dengan bahasa seadanya. (padahal disitu ada zenya yang level 5. Harusnya dia dong yang lebih OK bahasa koreanya. Koq malah diem aja)

Agak nyambung juga, ternyata katalog filmnya ada di komputer. Jadi bukan dalam bentuk buku. Namun ternyata, masukin judulnya harus dalam bahasa korea (hangeul). Alamaaaaaaaak......

Minggu, 23 November 2008

Writing Class


Beberapa guru memang memiliki karakter dan gaya mengajar yang berbeda. Selain dipengaruhi kebiasaan serta individual difference, hal ini juga dipengaruhi oleh materi yang mereka ajarkan. Berbeda dengan guru yang lain, Choi Su Won lebih memilih private discussion. Jadi setiap tulisan yang dibuat oleh siswa diperiksa face to face, dan diskusi secara langsung dengan yang bersangkutan. Metode ini sebenarnya cukup efektif. Karena para siswa langsung tahu kesalahnya. Kekurangan metode ini sebenarnya cuma di jumlah siswa. Karena di kelas kami, jumlah siswanya ada sekitar 14 orang. Sehingga kasihan juga Choi Su Won harus memeriksa semuanya dalam waktu 50 menit doang. Ini berbeda dengan kelas lain yang cuma ada 6 orang. Metode ini efektif sekali. Karena waktu memang sangat mencukupi.

Class Activity


Nah, ini salah satu kegiatan dimana para guru berusaha menerangkan materi kepada para mahasiswa. Kalo dilihat, emang masih tradisional ya? lihat aja, papan tulisnya masih pake whiteboard (disini greenboard) dan kapur. Cuma karena disini gak begitu panas, jadi menggunakan kapur nggak begitu masalah. Seperti guru bahasa lain, Kim Yang Hi menerangkan dengan tambahan gesture dan gambar. Benda yang digambar di belakang dia sebenernya adalah binatang laut (cumi). Kali ini emang pokok bahasanya adalah makanan.

Break Time Discussion


Setiap 50 menit belajar, ada masa reses (kayak anggota DPR ya) selama 10 menit. Nah, selama 10 menit itu, tiap orang melakukan kegiatan yang berbeda. Ada yang ngerokok di luar, ada yang makan, ada yang ngobrol, ada yang tidur juga lho. Nah, kalo yang di foto ini kebetulan adalah siswa yang baik dan benar (ehm...). Nggak ding :) soalnya ketika diterangkan, nggak ngerti. Supaya gak mengganggu yang lain, maka pertanyaan dibahas ketika break time. Di kiri gw Wan Li dari China. Dan di kanan, adalah Kim Ha Na sonsengnim.

Selasa, 18 November 2008

Salju- 눈

saljuuuuuu.....!!!!! brrrrrrrrrrrrrr!!!!!.... artinya suhu sudah mencapai titik nol derajat.....dingin.... malam ini kira2 jam 8.30, salju dah turun. BErarti besok pakai pakaian musim dingin. Jaket tebel, sarung tangan, baju hangat sudah OK. Yang kurang: topeng teroris (yang cuma kelihatan matanya doang), dan sepatu bot (kayak tukang sampah) supaya kaki nggak kedingin. Rapettttttttt, pokoknya!!!!!! Apalagi besok tes.... wah, no emang cobaan bener....

Sabtu, 15 November 2008

Kelas B



Berikut adalah gambar para penduduk kelas gw bersama salah satu guru. kenapa ada dua? yah, soalnya yang moto gantian...he...he... Ketika foto ini diambil, kita nggak ada kelas. Cuma belajar pakai hanbok aja. Nah yang satu adalah yang ngambil foto. Sengaja gw bikin gede. Soalnya gambarnya kiriman dari dia semua sih. Otherwise, we wont be able to see the picts

Taman di Belakang Pai Chai


PAS Di belakang Pai Chai ada gunung yang tidak terlalu tinggi. Mungkin hanya 1 jam sampai puncak. Nah, gunung ini sering sekali dijadikan tempat wisata lokal bagi penduduk sekitar, karena lokasinya memang persis di belakang Pai Chai university. Sebelum memulai pendakian, ketika transisi antara Pai Chai University dan gunung, anda akan melewati sebuah taman yang ada kolam kecil. Di sinilah para pendaki biasa beristirahat atau berkumpul sebelum memulai pendakian. Atau sekedar piknik seperti yang gw lakukan bersama teman2. Lihat episode 'bakar ikan'. Nah, inilah gambarnya. gedung yang terlihat adalah bagian belakang dar central library

Bunga yang bertahan


Eh, tapi gak semua bunga dan daun berguguran lho... lihat aja bunga di gambar ini yang masih merekah...

Rontok


Kenapa musim ini dibilang musim gugur? ya, karena dedaunan pada gugur. Siklusnya memang seperti ini. PAda musim dingin nanti pohon2 mungkin hanya tinggal dahan dan ranting, karena daun sudah berguguran. Musim semi, daun dan bunga bakal merekah lagi sampai musim panas. Lalu siklus ini pun kembali berulang. Begitu seterusnya

Autumn in Pai Chai


he..he... ternyata ada teman yang berbaik hati memperbolehkan gambarnya di copy. Foto berikut diambil dari jendela kelas. Terlihat lapangan parkir (bukan lapangan terbang) yang di kelilingi pepohonan. Tempat parkir memang berada pada posisi yang labih rendah. Kontur geografis Pai Chai lah yang membuat hal seperti ini dimungkinkan. Pai Chai University dibangun di pinngir gunung. Hampir setiap gedung yang dibangun berusaha menyesuaikan dengan kontur pegunungan ini.

Jumat, 14 November 2008

Para Penonton James Bond: Quantum of Solace


Malam ini, gw and kawan2 nonton James Bond bersama para guru. Katanya sih, biar bahasa koreanya tambah lancar. Karena, ketika film diputar, subtitlenya pakai bahasa dan alfabet korea. He...he... tapi gw tetep aja susah nangkepnya. Kebanyakan juga cuma dengerin aja koq tanpa liat subtitlenya lagi.
Cuma jujur aja, James Bond kali ni kayaknya yang paling jelek sepanjang sejarah! Urgh... sedih juga gw. Cuma lucunya, ketika kita pulang, kita salah naek lift. Jadi kita naek lift yang khusus turun ke parkiran. Nah sampe di parkiran, kita mau keluar dari situ ternyata pintu dah di tutup. Ah... muter lagi ke lift. Parahnya, diantara 8 orang d lift tu, gak ada yg bisa bahasa korea lancar.. ha..ha... tambah susahlah kita. Akhirnya kita dengan terpaksa naek lagi ke lantai atas, dan ketemu kawan2 yg tadinya naek lift belakangan. hi...hi... maluuuuunyaaaaa......
Nah, sebelum pulang, si Gorgi, orang senegal kenalan sama cewek2 korea. Dan minta alamat e mail pula... astaga... padahal mereka murid SMA kelas 1 lho... ah, begitu putus asakah si Gorgi sehingga anak2 pun di embat juga? Tapi gw heran juga, nih anak2 kenapa jam segini (10 malem) masih berkeliaran? pake baju sekolah lagi?
Pulangnya kita ke Norebang. Yah, kata para guru sih dalam rangka memperlancar bahasa korea. Tapi tetep aja nyanyinya lagu koreanya berantakan, sehingga cari lagu berbahasa inggris atau yang lain
Kita dibagi dua. Ruang pertama ada Kim Hana sama Choi Suwon. Gw ada di ruang ke dua bersama Sue in Suop. Ni guru gak ngajar gw, tapi yah sering ketemu lah. Astaga... pemalunya bukan main... emang dia agak senior sehingga sifatnya keibuan. Jadinya, yah... gak optimal lah happinessnya.... Selain gw dan Suing in Sop, ada juga aqma, yogesh, tin fu, monesh, jinggis. Wah, ni orangnya gak ada yang heboh juga! Si tin fu, berkali2 nyanyi lagu vietnam. Yah, jelas aja kagak ada yg ngerti. Mana suaranya ancur lagi. Lengkap deh. Yang paling semangat si Monesh! teriak2 baca sub tapi ngawur! OK bos! tariiiiik.......
Ceritanya nih, gw mo nyanyi lagunya bang rhoma yang judulnya bujangan. Nah, sebelum gw nyanyi, datanglah si Zaur. Dia minta nyanyi sama sonsengnim. Tapi lagu tu dah diputerin tadi. Zaur lalu dengan ngambek pergi... Nah dengan sonsengnim lalu nyuruh yogesh manggil zaur. Dan mereka bedua nyanyi lagu itu lagi deh... Ah, begitu keibuanya sonsengnim ini... dan sebaliknya, begitu kanak2 juga si zaur. Emang masih anak2 kali... lahirnya 1985... Ah sudahlah... By the way, berikut kita tampilkan beberapa penonton (bukan pemeran) James Bond. foto diatas diambil di luar lotte pekhwajom sebelum film dimulai. Mal tempat bioskop yang kita tonton berada. Wah... Yang ujung kanan serem bangeeeet tuuuuuuh..... Lagi gak happy ya....?

Rabu, 12 November 2008

Sok Serius


Nih, gaya orang yang sok serius... Ha...ha... lama juga gw gak ngeblog. Sibuk nich, persiapan mau ujian. Kali ini gw mo cerita the other side of autumn. Khan biasanya yang gw ceritain tuh dinginya Pai Chai yang bisa cuma 5-8 derajad tiap hari. Sampe keluar asep kalo ngomong...fuuuuuh.....
Musim gugur ini, para cleaning service bekerja keras. Kenapa? ya karena banyak daun yang gugur. Kalao di Indonesia, mungkin daun di pohon warnanya ya itu2 aja. Kalo gak ijo, ya coklat kering. Tapi di sini, negara yang ada 4 musim, ketika musim gugur, warna daun bisa bermacam macam. Merah, kuning, hijau. Wah... bagus banget deh...

Kamis, 06 November 2008

Dangdut=100!!!

Siang ini no class. Para guru seminar ke jepang. gw ke kantor untuk fax alien card sama passport ke KBRI seoul. Setelah ngefaks, kita makan siang. Setelah itu, kita pergi ke norebang (nore=lagu, bang=ruangan). Jadi maksudnya pergi ke karaoke gitu...
NGapain disana? ya nyanyilah... masak beli paku di norebang. Dan nyanyinya tuh, gak sendirian, tapi bareng2 sama temen2. Kecuali ketika gw nyanyi lagu dangdut. Ih, kenapa gak ada yang mau ikut? keren lho padahal!!!
Dan bukan cuma nyanyinya aja yang bareng2, tapi juga bayarnya... hi..hi... lumayan, bisa lebih murah sedikit.
Nah, lagunya tuh macem2. Ada pop, rock, dangdut, korea, jepang, philipina, indonesia dll.
Habis nyanyi, biasanya ada nilainya lho. Skalanya adalah 0-100. Paling rendah ada yang dapet 29. Nah ternyata ada yang dapet nilai sempurna lho (100)! Siapakah orang itu? Ya jelas gw dong... (serius nih....)
Lagunya apa? he..he... Judulnya 'Stress' oleh Bang Rhoma Irama...hi...hi... ternyata bakat di dangdut nih!
Stress... obatnya iman dan takwa...
Tawakal dan bersabarlah..... Pasti tak akan stress!

Rabu, 05 November 2008

Lagu-nore

Nggak seperti biasanya, kelas kita lebih cepat mencapai bab selanjutnya dibanding kelas sebelah...he..he.. Tumben amat? biasanya belakangan. Nah, karena masih banyak waktu, beberapa orang diminta nyanyi. Gurunya juga. Gw diminta nyanyi...urgh... lagu apa ya...? akhirnya... lagu nasional, 'indonesia tanah air beta'...
hi..hi... yang gampang aja dah:p
besok2 lagi, kalo disuruh nyanyi paling ya...
Indonesia Raya
Halo Halo Bandung
Padamu Negri
dll

can you speak ENGLISH?

Stress!!!

Adooooh.....
Belum selesai satu masalah tambah lagi masalah lain nih....
Honor dan tunjangan PNS gw kenapa belon ditransfer... Padahal jumlahnya lumayanlah kalao dibeliin kerupuk. Dapet berkarung2 kaleeee
Demikian juga gaji! Belum jelas gaji september diterima atau tidak, eh ada rumors gaji bakalan diambil di fakultas! ergh!!! nambah repot aj!!! Kenapa sih gak ditransfer seperti biasa ke rekening? kita khan gak usah repot2 ke fakultas. Sekarang gw yg lagi sekolah gini gimana coba? stressss!!!!!!!!!!
.... tapi setelah dengar lirik bang r(h)oma irama dengan lagunya stress... jadi agak tenang... dan ketawa juga sih lihat gaya soneta grup yang dangdut tapi melodi gitarnya rhoma yg ngelebih2in slash...
Bener kata bang R(H)oma...
Tak perduli tua ataupun muda, BANYAK ORANG YANG STRESS!
Terlalu sibuk kerja,... bisa bikin stress
nganggur terlalu lama.... bisa bikin stress
Kenakalan remaja... bisa bikin stress
... Tawakal dan sabarlah...
Stress.... obatnya iman dan takwa
Serta mensukuri apa adanya
PASTI TAK AKAN STRESS!!!
Lapangkan dada, benahi masalah
Kepada tuhan panjatkanlah doa
Tawakal dan sadarlah

Selasa, 04 November 2008

Kim Yang Hi


32 tahun, married, 2 children. Namanya Kim Hyang i. 1 jam terakhir, adalah waktunya untuk Listening dan Speaking. Diantara guru yang Tulisan Kim Hyangi ini paling kecil diantara yang lain. Sehingga kadang2 gw juga susah baca. Apalagi ketika awal2 kuliah. Selama seminggu awal, kita cuma belajar huruf. Nah, pas Kim HYangi ngajar pada frustasi deh! Soalnya tulisanya kecil2....
Yang duduk di depan aja belum tentu ngeeliat jelas, apalagi yang dibelakang. Apalagi yang belum pernaha belajara bahasa korea sebelumnya... Tapi dia juga menanggapi secara pro. Dia mengadakan kelas tambahan, selama satu jam, di luar jam pelajaran batgi mereka yang merasa kesulitan membaca. Ini dikarenakan, impresi yang didapat, kelas gw termasuk (maap) bloon2. Terutama masalah pronunciation dan hangeul.
Tapi selain itu semuanya OK aja. Kim hyang i termasuk guru yang paling ekspresif! suaranya keras! tambah lagi gesturenya. Dahsyat! he..he.. maksudnya ekspresif banget.
Instead of providing the translation in English, dia bakalan menggunakan gesture untuk menunjukan makna satu kata dalam bahasa korea. Cuma karena dahsyatnya itu, sekarang dia ada masalah sama tenggorokanya. Dan sempet sampe pergi ke rumah sakit segala. Uwh, kasiyan jg...

Choi Suwon


Guru kedua mengajar Writing dan Reading. Kalau menurut gw sih, universitas ni seharusnya memberikan porsi yg cukup untuk perkuliahan ini. Writing sendiri butuh konsultasi khusus menurut gw. Alasan lain adalah dari sosok gurunya sendiri. Namanya Choi Suwon. kira2 25 thn, single, native daejon.
Banyak yg bilang kalo dia paling modis. Menurut gw sih dia nih juragan perhiasan! Tiap hari antingnya serta kalungnya ganti2 dan modelnya cem-macem. Merah, kuning, hijau. Bunder, lancip, lonjong. Ukiran, polos dll.
cara mengajar Choi Suwon sendiri cukup bagus, malah kalau gw bilang yg paling baik diantara yg lain. Dia bisa bersikap helpful sekaligus profesional di dalam kelas. Ketika ada yg mengajak bercanda dia tetap menanggapi dan bisa membatasi diri ketika ada yang godain. Sehingga waktu yahg digunakan cukup efisien. Dia juga helpful. Setiap hari gw nulis satu halaman diary. Dan dia periksa writing gw. Tentu aja ini di luar kelas sehingga gak mengganggu jam belajar.
Cara dia memberikan reward dan punishment pun cukup dewasa. Tidak seperti Kim Hana yg cenderung memperlakukan kita seperti anak2, Dia akan menegur kalau ada siswa yang salah.

Kim Hana


Guru pertama mengajar Speaking dan Grammar. Namanya Kim Ha Na. Umur 28 tahun, single, asal dari Busan, kota di ujung selatan Korea. Di kelas gw, Kim Ha Na adalah koordinator dua guru yang lain. Nah, cara mengajar Kim Ha Na emang agak lain. Ketika ada yg mengajak bercanda di kelas (biasanya sih si India Krisna kumar tuh!), dia bakalan ngeladenin sampe cukup lama. Ini kadang jadi masalah karena kelas kita terbukti progressnya paling lambat diantara dua kelas yang lain. Apalagi kalo digodain sama cowok. Wah, dia seneng banget!
Kalau menurut gue, dengan gaya dia mengajar dan penampilan dia sehari2, cocoknya jadi guru TK atau artis TV acara anak2. Badan dia yg tinggi besar serta sediti gemuk dan lucu bakalan disukai sama anak2 TK. Salah kaprah, eh, salah kiprah kaleeee.... (maksudnya salah jurusan). Mungkin harusnya dia masuk jurusan Early Childhood Education. FYI, di Korea, Pai Chai termasuk salah satu yang terbaik di jurusan ini
Cuma diantara guru2 yg lain, dia ini adalah salah satu yg paling simpatik. Banyak siswa, bahkan dari kelas lain kalau minta tolong sesuatu ya ke Hana ini. Bahkan untuk urusan yg bukan kebahasaan. Cukup helpful juga. Secara personal (bukan profesional ) dia ini yang cukup bagus diantara yang lain (bukan berarti yg lain gak bagus lho...)

Teachers! 선생님/교수님

Sonsengnim atau Kyosunim. Kira2 itu bahasa koreanya guru. Nim sendiri adalah panggilan kehormatan untuk orang yang posisinya lebih tinggi dari kita. Sonsengnim biasanya ditujukan pada pengajar di sekolah, sedangkan kyosunim pengajar di universitas. Namun di Pai Chai sini, mereka minta dipanggil sonsengnim gt. Ya udah, gpp
Nah, setelah dua bulan lebih, gw rasa cukuplah buat tahu sedikit tentang mereka dan diceritain disini. Kebetulan tiga guru gw cantik cantik. Soalnya perempuan semua sih :p (Tapi lebih cantik Dyka koq;). Walaupun ketika mengajar semuanya integrated, secara teknis, ada tiga guru yang mengajar di kelas gw.

Jumat, 31 Oktober 2008

Kamis, 30 Oktober 2008

뿌리 고원 / Taman Bebek



Hari ini kita ke ori kongwon... urgh, di sini ternyata there was no fun at ALL! yang ada cuma batu batu doang yang ada tulisan. Gw juga kagak ngerti sebenernya buat apa ni tulisan. Nah, yang bikin bingug lagi, ni taman koq banyak anak2 sama orang2tuanya? dan banyak mainan anak2...
Astaga... ternyata ini memang taman bermain untuk anak2 an orang tua. Ada semacam simulasi lalu lintas (persis kayak taman lalu lintas di bandung kalao ada yang pernah kesana).
Argh... yo wis. Akhirnya gw tabahkan hati dan bawa seneng aja. Hhh!
Nah, terus kita bikin game. Jadi pertama kita bentuk lingkaran besar sambil duduk. Lalu ada satu orang yang diberi sunsugon/ sapu tangan. Nah, terus orang tu keluar lingkaran dan berputar searah jarum jam dari luar lingkaran. Lalu tarok tu sapu tangan di belakang orang lain. Nah, orang yang kena tuh, harus ngejer orang yang ngasih tadi. Lalu orang yang ngasih tadi harus lari dan duduk di tempat orang yang dikenain saputangan tadi. Kalo ketangkep, baru deh ada hukuman. Kalo nggak, ya mulaiu lagi...
Eh... gak jauh dari situ ada serombongan orang2 tua yang melakukan permainan yang sama... astaga....
Habis itu kita naek ori pe or kapal bebek. Digoes pake pedal kayak sepeda gt. Nah, udah deh, gw naek itu sama pak deddy and Wani (chinese person). Yah, dibawa seneng aja dah.... Pulangnya kita makan bebek. Dan ke asramanya, kita naek taksi. Ternyata habisnya cuma lebih banyak 500 won daripada naek bis. Astaga... Kalo tau gitu khan kita naek taksi aja berangkatnya. Khan bisa motong waktu sampe 15 menitan gt. Lebih nyaman lagi
Nah, sampe asrama, ternyata tas nya pak deddy ketinggalan di Sikdang/ restoran bebek tadi! Waduh. ni dah kedua kalinya lho. Sebelumnya payung yang ketinggalan di daejon yok.
Untung aja ada si takhesi yang punya telpon. dia langsung telponin guru2 untuk minta tolong info tentang tas itu...
ternyata tas nya dibawa guru yang satunya.... untung aja... Wah, lumayan baik juga si takhasi, nungguin sampe dapet tas lagi. Pak...pak... ni yang kedua kali lho... dulu di daejon yok juga payung ketinggalan
nah, pas dikembaliin, si olga komentar "ditasnya koq ada obeng sih? emang buat appan?"
Lho....ternyata bawa2 obeng pak ya? mungkin takut kekunci di kamar mandi, sehingga butuh obeng untuk buka pintu

Selasa, 28 Oktober 2008

Gempa dan Mesin Cuci

Hari senin kemaren di kelas, kita membahas tentang travelling ke negara lain. Nah, salah satu negara yang dibahas adalah Jepang. Di jepang, jumlah mata air panas lebih banyak daripada di korea. Mengapa? karena di Jepang banyak Volcanoes atau gunung berapi. Tapi sebaliknya juga, di Korea, gempa lebih jarang terjadi daripada di Jepang. Tahu sendiri khan, kalo di jepang gempa udah kayak kejadian rutin

Nah, hari ini, gw cuma berdua Belkasem di Internet Kafe. Tiba tiba ada goncangan. Belkasem kira ini gempa. Gw juga sempet ngerasa gt. Tapi gw pikir ini goncangan mesin AC yg mau nyala.

Sampe di kamar, gw tanya pak deddy. Tapi dia gak ngerasa ada goncangan itu. Berarti bener, ini cuma goncangan mesin AC (Mesinya ada di atas). Nah, selang beberapa menit, pak deddy kembali dengan bawa cucian.
Pri : Habis nyuci Pak?
Dedi: Iya nih pak. Waktu sampeyan ngerasa gempa tadi. Saya gak ngerasa apa2 tuh. Soalnya saya lagi nyuci baju ini

astaga.... ternyata getaran yg dirasakan tadi tu cuma putaran mesin cucinya pak deddy. Bukan gempa atau mesin AC. Kebetulan laundry roomnya ada di lantai paling atas. Dan ruangan dibawahnya laundry pas, ya internet kafe ini...

Senin, 27 Oktober 2008

Pasar Modern Vs Pasar Tradisional

Cuaca di Daejon semakin dingin... Nah, sekarang baru deh, gw ngerasa perlu untuk beli sellimut. Selama ini gw cuma bertahan dengan tiga jaket, dan tanpa sprei. Jadi kasurnya dingin banget euy...

Nah, diajak sama beberapa teman gw untuk beli selimut itu. Namun di pasar modern (e mart, galleria dan mall-mall sejenis), harganya selangit. Akhirnya sesuai dengan tampang, gw pergi ke pasar tradisional (wajah gw emang tradisional, tapi pemikiran modern!!)

Ternyata sama seperti di indonesia, di sini juga ada pasar tradisional. Namanya Jung Ang Market. Dan letaknya memang dikeroyok sama pasar2 modern (say pekwajom, homever, underground market dll). Tapi tetap aja banyak peminat

Cuma pasar ini (maap) agak nggak teratur. Biasanya sudah dibagi tempat2 tertentu. Misal, blok sayur, blok pakaian, blok ikan dll. Nah, ini semuanya jadi satu. Jadi di depan toko baju persis, ada toko sayur. But who cares! yang penting dapet. Nah, setelah ke 3 toko yg berbeda, dapetlah kita blanket dengan harga yg lumayan murah.

Kelas Bonus yg Bikin Mampus...

Selain kuliah bahasa korea, gw dan para scholarship grantee yg laen dikasih kesempatan untuk ikut mata kuliah tambahan. Ada sekitar 6 mata kuliah yg ditawarkan. Tiap mata kuliah bebanya tiga SKS. Satu minggu kuliah 2 kali untuk setiap mata kuliah. Jam perkuliahan dilangsungkan setelah kuliah bahasa korea berakhir, yaitu setelah jam 1. Akhirnya gw ambil 2 mata kuliah (east asian myth dan contemporary korean society) atau 6 sks. Perkuliahan juga dilangsungkan dalam bahasa inggris

Awalnya gw pikir ini cuma kelas yg nyantai. Karena bagi para scholarship grantee, ni kelas cuma bonus aja. Non kredit. betul, ketika kuliah bahasa korea masih pada bagian bagian awal, kuliah bonus ini gak begitu mengganggu. Tapi sekarang, astaga.... benar2 menganggu banget

Karena tiap malam nggarap PR dan belajar, waktu istirahat bagi gw cuma siang. Malam gw dan temen2 belajar sampai jam 1. Nah, waktu istirahat siang tuh dah termakan sama kuliah bonus tadi. perkuliahan berlangsung senin-rabu jam 1-5. Apalagi belakangan gw sulit tidur... ah... betapa beratnya kelas bonus ini

Kalo gw mau nggampangin sih bisa aja. Bolos pun gak masalah. Cuma hubungan dengan Prof Clark dan Prof Yoon udah terlanjur baik. Kemaren aja diajak jalan2 ke Temple sekaligus makan malam. dibayarin pula! tiap masuk kelas diberi fotokopi, gratis. Kadang kadang sangking banyaknya, gw ga punya waktu untuk baca tu buku2... agh...dilema...dilema... Apalagi tadi ditanya Prof Clark, mau buat paper tentang apa nanti...Ergh....

Gw sih ga tau apa yg bakal terjadi. But i have to remember, that tujuan utama gw disini bwt kuliah bahasa korea...

Minggu, 26 Oktober 2008

Solat Jumat Pertama DI Pai Chai University

Asslamaualaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirobbil alamin...
Pada haru jumat, 24 oktober 2008, telah diadakan solat jumat pertama di Pai Chai university.

Khotib + Imam : Mr. Guenachi Belkasem (Algeria), Makmum: Mr. Deddy Chrismianto (indonesia), Mr. Eldor Makhmoudov (Uzbekistan), dan Mr. Prihantoro (indonesia).
Tempat : Seojapill Hall (Foreigner Dormitory) room 309 (kamar gue)
Tema: Rukun Islam, terutama solat, dan lebih utamanya lagi solat jumat

Solat Jumat ini merupakan (Ehm!...Ehm!) salah satu peristiwa yang cukup bersejarah, karena Pai Chai University merupakan universitas yang memiliki tradisi Kristen yang cukup kuat. Pendiri Pai Chai sendiri merupakan pendeta kristen pertama yang datang ke korea

Sebelumnya, kita hanya bisa solat jumat di Musholla Daeojon yang jaraknya sekitar hampir 1 jam dari Pai Chai. Dan selama ini, ketika masih dalam situasi kursus, banyak para muslim yang tidak melaksanakan solat jumat (astaghfirullahaladzim...) Termasuk gw juga sempat absen beberapa kali. Ini karena memang kursus bahasa korea baru berakhir jam 1 siang. Sedang solat jumat mulai jam 1.10. Dalam waktu demikian, agak sulit untuk mencapai masjid.

Untungnya, selama hampir dua bulan ini, setiap 3 minggu sekali, selalu ada kesempatan untuk solat jumat! Bisa karena libur , atau karena ada piknik yang jatuh pada hari jumat. Saya pribadi bersama Pak Deddy lebih memilih tidak pergi piknik, daripada tidak solat jumat. Walaupun beberapa muslim (yang sepertinya cukup faseh berbahasa arab dan paham dalil dalil al quran serta hadis) malah lebih memilih piknik ketimbang solat jumat... (naudzubikaminzalik.....). Yah, mungkin mereka punya alasan tersendiri. Biar allah saja yang menilai

Selama ini di Pai Chai bukan berarti tak ada muslim. Muslim sendiri cukup banyak, namun seperti hidup sendiri-sendiri. Nah, solat jumat yang pertama ini diharapkan bisa menjadikan kita lebih erat bersatu sebagai muslim. Selain itu saya sendiri nggak enak sama Allah, setelah meninggalkan solat jumat kurang lebih 2 kali dalam 3 minggu. Takut kalo jadi kebiasaan...

Makan2 Moslem Community




Setelah minggu kemaren diundang makan2 sama Euis dan Aqma, sekarang giliran si Belkasem yang ngundang makan2. Kali ini menunya Ikan bakar. Jadi teman Belkasem beli Ikan, dan dibakar di belakang Pai Chai. Ada semacam taman yang bisa dipakai buat duduk2.
Tapi sistem bakarnya ya, seadanya. Dan nggak seperti di indonesia. Mereka cuma nyalakan api, letakkan ikan, dah, dibiarin gt aja. Nah, tentu saja gw tidak bisa berdiam diri.

Saat itu, api sudah hampir padam. Padahal, ikan yang harus dibkar jumlahnya masih lumayan banyak. Gw lepas jaket, langsung ambil salah satu piring plastik, dan gw jadiin kipas. Sekedar info aja, lepas jaket bukan karena tahan dingin, tapi karena takut jaketnya jadi bau amis. Kalau badan sih emang udah bau amis! he..he... Tapi ketika di dekat api, jadi nggak begitu dingin koq

Nah, pertama, gw singkirin abu yang menutupi kayu yg sudah jadi arang. Sehingga tinggal baranya aja. Lalu, gw ambil ranting2 kecil, dan gw tempatin diatasnya. Setelah dikipas2 sedikit... byarrrrr! nyala lagi!

ha..ha... emang gw jago ya! padahal ga pernah masak sate lho di indonesia. BTW, dulu di Purwokerto sempet mbakarin ikan yg ngambil di kolam kos2 an lho...Tp ngomong2 tentang kolam, di belakang taman ini ada kolam juga lho! wah, jadi curiga neh! jangan2 ikanya mancing dari kolam itu! he..he...

Rabu, 22 Oktober 2008

pika wayo/ 비기 와요

Malem tu, abis belajar sekitar jam 1 an, Pak Deddy bangun. Ranjangnya bergetar. Mungkin dia sangka gempa bumi. Tapi begitu negok ke bawah (ranjanganya dua tingkat. Gw tidur di bawah, pak Deddy di atas), dia langsung tanya. "Kedinginan tho Pak?".
"i...ya.....dddd...dding...innnnn betttullllll" jawab gw. Padahal dah pake jaket dua lho....

CUaca di Korea emang gak bisa ditebak. Barusan beberapa hari anget, eh dah dingin lagi. Tapi yang jelas perubahanya adalah pada dedaunan yg mulai menguning. Sebagian besar merah, dan pada akhirnya rontok. Yang kasihan tentu aja cleaning servicenya...Ya, jelas aja rontok. Ini khan autumn, or musim gugur. Tapi sejauh ini belum ada manusia yang gugur di kelas gw koq :)

Selasa, 14 Oktober 2008

macaco

macaco forever.....

S-Dobrado + Reversao

cccck...still rough. How 2 make it smoother?

Senin, 13 Oktober 2008

butterfly


i want to fly... so high... and reach out the sky

Look also, the butterfly twist
http://kr.youtube.com/watch?v=eQizf3NKvII

Panasssss Dinginnnnn



Nah, ini dia penyebabnya... mengapa wajah para penjaga itu sebegitu melasnya? yah, karena mereka harus berpanas-panas atau berdingin-dingin sambil berdiri! Pagi emang dingin banget. Tapi siang? emang sih bagi orang indonesia ini biasa aja, tapi bagi orang korea, suhu 23-25 derajad celcius tu udah panas. kasian yah?! Liat aja, ada yang ngasih minum. Tapi abis itu mereka tetep jaga lagi. Nah, kalau tambaha harus senyum tiap kali berfoto, hmmm... gak janji deeeh.

Melas




Setelah lihat festival, kita naik ke atas. Oleh developernya sengaja dibuat suasana seperti pas perang. Lengkap dengan prajurit2nya. Persis di bawah benteng ini, kita sudah disambut oleh penjaga. Namun lihat ekspresi salah satu penjaga di tingkat paling atas. Melas banget ya?! Dan hampir semua penjaga tampanganya kayak gini...apa gerangan sebabnya

Lantern



Lanjut lagi dengan cerita Bakjae Festival. Habis parkir kita langsung disambut deretan lentera ini. Sayangnya kita dateng pas siang. Kalo malem, wah, bakal tambah bagus...

Skin Food and Sea Food

Kemaren malem itu kira2 jam 1, lagi lagi dua orang dosen undip yang lagi belajar di korea ini belum tidur. Akhirnya, seperti malam malam sebelumnya, mereka ngobrol ngelantur. Ini salah satu obrolanya

P: Pak, karena kedinginan di sini, kulit saya jadi kering bgt nih!
D: Sama Pak. Lha kulit saya ini jadi bersisik.
P: He eh. Ni liat (sambil garuk kulit tangan kanan). Keliatan garisnya kan?
D: Ndak papa pak. Artinya kita tambah putih
P: Ye, itumah namanya gak sehat Pak
D: He..he...
P: Saya minum air banyak2 nih. Supaya sehat, termasuk kulit juga khan
D: Apa beli Skin Food Pak?
P: Wah, nanti sama kayak euis sama aqma dunk! (baca 'Iftar brothers and sisters Minggu, 2008 September 14)
D: Kalo pegawai negeri boro2 skin food. Sea food aja kita jarang jarang
P: Ha..ha... nggak juga pak. Saya sering tuh. Ikan teri kan seafood juga

Begitulah ceritanya. Lalu hari ini, kita langsung diundang makan seafood sama Mrs. Yu. Kepala divisi mahasiswa international. Assik.... Makan seafood, gratis lagi..he..he..

Minggu, 12 Oktober 2008

Keringat

Pulang makan malam, gue sama pak deddy ngobrol sambil jalan. 'Wah, pak. Kalo di Semarang, kita jalan seperti ini udah keringetan, Pak. Apalagi kita habis makan'. Terus Pak Deddy bilang, 'hawanya dingin sih pak. Jadi keringat kita ndak keluar'. Memang suhu Daejon kalao malem dan pagi2 dingin banget. Antara 15-18 derajad celcius. 'Memang di sini sama di Indonesia beda pak' kata pak deddy. 'Bedanya apa?' tanya gw. Pak deddy menjawab. 'Bedanya gini pak, kalo orang indonesia itu berkeringatnya pas makan. Kalo kerja malah ndak keringetan'. Ah, ada-ada aja ....

Muryeong King


Setelah lihat museum, ni ada patungnya raja Muryeong. Letaknya di dalem komplek kuburan.

Dark / 어둠

Gelap




Kalo dilihat di foto, dalam museum kayaknya gelap banget ya? Sebenernya nggak begitu gelap kalo liat langsung. Cuma pencahayaan sengaja dibikin gini supaya foto yang kita jepret gak begitu bagus. Nah, yang sebelah kiri adalah motif khas mahkota bakjae. Sedang yang sebelah kanan adalah 'pedestal'. semacam tempat duduk. Kalo yang suka nonton kera sakti, pasti tau. Ni pedestal dipake buat tempat duduknya buddha

Sabtu, 11 Oktober 2008

Muryeong Hwang 1





King Muryeong 1

Katanya sih, dulu di korea ada 3 kerajaan besar. Goguryeo di utara, Bakjae di tangah, dan Shilla di selatan. Nah, di gwangju, kira2 satu jam dari daejon, sekitar tahun 1970an, ditemukanlah makam raja Muryeong, raja Bakjae. Di kerajaan korea, biasanya, makam kerajaan terletak di raung bawah tanah kerajaan tersebut. jadi, disinilah kira2 letak kerajaan bakjae dulu

Nah, diatas tanah ini, dibangunlah museum dan komplek kuburan, yang dijadikan tempat wisata bagi kami. Jangan bandingin sama kuburan raja2 di indonesia. Kuburan di sini bener3 gak serem . Banyak pengunjungnya malah anak2

다 리/ Bridge


Jembatan


Selain fondasi yang kokoh, jembatan di korea panjangnya gak tanggung2. Liat aja jembatan di kongju nih.

Kamis, 09 Oktober 2008

Komedi Sebelum Tidur

Malam itu, kebetulan dua orang Indonesia yang sedang belajar di Korea (sebut aja Kamto dan Parto), belum tidur. Keduanya sibuk membolak balik buku pelajaran bahasa korea. Akhirnya, karena sama2 belum bisa tidur, mereka berdua pun saling ngobrol. Ngelantur kemana-mana, ini salah satu ceritanya.

Para pembaca yang merasa stress, harus membaca cerita ini. Jangan sampai hal ini terjadi kepada anda.

Alkisah, di sebuah kota besar di Indonesia, ada sebuah universitas negri yang cukup populer. sebut saja UNTUMU ('untu' dalam bahasa indonesia artinya gigi). Kebetulan Heru dan Hari mengajar di universitas tersebut. Si Kamto menceritakan tentang seorang dosen yang agak stress di fakultasnya. Dosen ini sebenarnya kalau mengajar normal. Hanya saja tingkahnya kadang aneh kalau sudah bertemu koleganya. Si Parto, yang kebetulan mengajar di fakultas lain, menceritakan tentang salah seorang dosen di univ tersebut yang karena stress akhirnya masuk RSJ. Jadi, dosen ini stress karena istrinya meninggal dunia. Nah, pada saat sedang stress, dia melanjutkan kuliah di ajak koleganya mendaftar beasiswa. Ujung2nya, yang keterima malah dosen stress ini! Dia keterima di ITBan (Institut Tambal Ban)

Karena tingkah laku yang aneh, teman sekelasnya (yang kebetulan dosen ITBan) pun berkomentar dengan nada bercanda kepada rekan dosen stress yang sama2 dari UNTUMU. kebetulan selain dosen stress itu, ada dua orang yang pada melanjutkan kuliah di tempat yang sama. Pak Parto dan sebut saja, Pak Manto. komentarnya begini 'UNTUMU ki universitas gendeng. Wis ngerti ana wong sing gendeng, koq ditampa dadi dosen' ... lalu sambil bercanda, Manto membalas. 'Sing luwih gendeng ki ITBan. Wis ngerti wong gendeng koq ditampa dadi mahasiswa'. ha..ha...

Trus si Kamto bertanya pada si Parto. 'lho, emang pas keterima jadi dosen UNTUMU, orang ini udah edan belum?'. 'yo wis'. Jawab Parto. 'Wah, kalo gitu dua duanya gendeng pak. UNTUMU sama ITBan sama sama gendeng. he..he...Si Kamto lalu bertanya lagi. 'lho, wong gendeng koq isa entuk beasiswa? dari siapa beasiswanya?'. 'Ya dari pemerintah' Jawab si Parto. Si Kamto menimpali lagi 'Wah, kalau begitu, pemerintanya juga edan pak'....ha...ha... jadi semuanya edhan.... termasuk dua orang yang ngobrol ini. Udah tahu malem2 koq masih ribut...he..he... semoga yang baca ini gak jadi edan juga....

Kamis, 02 Oktober 2008

Sok Yakin berbuntut Sesat

Kali ini bukan gw yang tersesat. Tapi temen2 dari negara lain.
Ceritanya, kita beberapa orang yang muslim, berniat untuk solat ied bersama moslem lain di daejon. Nah, dari kelas gw, cuma gw dan belkasem yang mau berangkat. Sedang dari kelas sebelah, ada p deddy, cik mey, sama gorgi, asal senegal. Padahal umat islam di sini lumayanlah, walau gak bisa dibilang banyak. Ternyata bener juga kata ashraff yang ceramah abis solat ied kemaren. Banyak para foreigner yang meninggalkan negara asal mereka, sekaligus meninggalkan kebudayaan dan agamanya. hah...tapi sudahlah... itu urusan ditanggung sendiri2 di akherat.
Lanjut ceritanya....

nah, pendek kata 5 orang2 pilihan ini berangkat dengan mantap. Bahkan cik mey dan gorgi dandan abis abisan. Gorgi pake baju gamis asal negaranya yang menurut gw lebih mirip jas ujan. Sedangkan cik mey, tampil dengan gaya persis SBY. pake jas dan peci. Dan dengan bangganya dia bilang, 'gw pake batik indonesia'. Padahal celana panjangnya kayaknya salah kostum deh. soalnya, bahan dan motifnya persis bahan yang di indonesia dipake untuk sarung ronda. Oh ya, ada 6 orang. Zaur yang solatnya pake batu dan tanah (Syiah) ternyata ikutan juga. padahal kemaren dia bilang gak mau ikut. Wah, jadinya kita pake dua taksi niy! kacau dah rencana gw...gak bakal bisa irit

Tapi dengan semangat lebaran, kitapun melangkahkan kaki dengan mantap. Di jalan, gw sempet ngomongin masalah tempat. Kalo2 ada yang belum tahu. 'ntar berhentinya di Kaist, lewatnya Jeunmundong'. Namun yang memperhatikan cuma pak deddy. Yang lain tampaknya sudah sibuk dengan pikiran yang lain. Nah, gw pikir semua udah tahu. ternyata gw salah!!

kita terpisah jadi dua taksi. Rencananya tiga orang tiga orang. Taksi satu, zaur, cik mey dan gorgi. Taksi 2, gw, deddy dan belkasem. Nah, kelompok satu ternyata lebih cepet dapet taksi. mereka nunggu di lampu merah. Padahal biasanya disitu susah banget. mereka sempat nasehatin kita, tapi dulu gw n pak deddy lebih cepet dapet taksi pas nunggu sebelum lampu lampu merah. Belkasem lebih memilih pindah ke kelompok satu. Akhirnya tinggal gw dan pak deddy yang belum dapet. Wah sial, udah nunggu 30 menit, masih belum dapet juga. Heran, pas gak butuh, kayaknya semua taksi kosong. Sekarang, semua taksi penuh! apa pada mau solat ied semua? ada satu tuh, dia udah kasih signal ke kita mau belok. Eh, disetop orang disampingya, diambil juga. kita malah ditinggalin. Uasemmmmm! akhirnya pak deddy tunggu di sebelah kanan, gw di sebelah kiri. Nah, pak deddy dapet taksi tuh. Ni sopir agak gila juga. dia berhenti di tengah jalan, dan posisi mobilnya persis kayak mobil polisi mau nyegat penjahat si film2 hollywood

KAISTe kayo! Wuzzz...! kita langsung ngebut ke KAIST (Tempat solatnya di KAIST). Sampai juga disana, kita langsung ketemu gedungnya (padahal baru sekali ini ke KAIST. Hebat juga gw..he..he..). Nah, sampe sana kita dapet sof yang paling belakang. kita pikir, ah, yang laen pasti dapet di depan. kita kepisah kan ampir 30 menit lebih!. Nah, ternyata, sampai acara khotbah selesai, performance dari anak2 muslim, serta makan2, kita gak ketemu sama mereka! lho, ini pada kemana? apa solat di e mart ( hypermarket nya korea)? akhirnya kita kumpul bareng2 orang indonesia. Ya, ada 20an lah. banyak juga ya? Yang sedih, abis makan2, kita langsung kuliah lagi... karena ijinya memang ijin telat (Padahal kalo makananya enak mau bolos :P)

Tapi sedih itu langsung berubah jadi gelak tawa begitu gw dan pak deddy menjumpai partner masing2 di kelas. Ternyata orang2 tu balik lagi (dengan dandanan optimal mereka) ke kelas tanpa solat, khotbah atau makanan. He..he.. sepertinya semua percaya sama cik mey. Nah, cik mey, yakin kalau solatnya di musholla. Astaga... kemanakah nalar? masak solat ied mau di musholla? mana cukup?

Heranya, teman2 geng arab yang kayaknya dekat sama mereka semuanya ada di KAIST dan ketemu gw and pak deddy. Ashraff, yang pembuka kontak pertama dari cik mey, serta teman belkasem yg sama2 dari algeria, mereka ada di sana semua! astaga, koq tega2nya gak ngasih tahu? Apa cik mey cs gak percaya sama gw? mentang2 tampang gw gak bagus, disangkanya gw juga bloon kale :P. Ah, makanya dont judge a book by its cover. Jangan sok yakin. Sok yakin malah berbuntut tersesat.. Btw, tak apalah. yang menting mereka sudah niat berangkat. daripada gak sama sekali... eid mubarak everybody!

Kimje









Kemaren, seluruh KGSP grantees dapet jatah liburan ke Kimje. Katanya sih, duit buat trip ini dari Pai Chai. Tapi menurut gw and pak deddy, duit trip ini asalnya dari duit kita juga yang didepositoin. Sekedar info aja, deposito merupakan salah satu tabungan yang paling populer di korea. Bahkan, ada apartemen yang bisa kita sewa 'tanpa bayar'! gimana tuh?

Begini. Saat kita mau menyewa, kita bayar 5 juta won (katanya sih untuk 3 tahun gitu). Nah, ketika kita keluar, duit 5 juta itu kita ambil lagi. Selama 3 tahun, tuh duit sama landlordnya didepositoin. Nah, bayangin aja, kalo uang allowance kita (43 orang) 2 bulan didepositoin mereka. satu persen aja... dah berapa...?

Anyway, kita berangkat ke Kimje. Tempatnya sih kayak tempat bermain anak2 model tradisional. Ada layangan, kerajinan tangan dan berbagai permainan tradisional lain. Yang mondar mandir di taman adalah manequin. Orang yang didandanin mirip patung. ni lihat aja gambar2 dari sana

Minggu, 28 September 2008

Foto di Luar Negri: Meningkatkan Kegantengan sampai 50%


cuaca di daejon lagi dingin nih... Awalnya hari kamis, hujan 비 turun dari malem sampe pagi. Bahkan kita berangkat kursus pake payung 우산. Kata orang korea sih, ini namanya autumn rain. Nah, kalo dah mulai autumn rain ini, bakal tambah dingin dari hari ke hari hingga autumn berakhir. Masuk winter, bakal lebih dingin...Eh, beneran... tiap hari tambah dingin.. Hari ini suhu antara 15-17 derajat Celcius

Kalo liat foto yang ada disini, sepertinya panas ya? matahari memang bersinar terik. Tapi gw ama kawan2 dari indonesia semua pake jaket. Karena suhu emang cukup dingin (bagi gw). Yah, agak hangat sedikitlah karena ada sinar matahari. Oya, no foto diambil hari jumat di Kyunghee university. Kebetulan hari itu ada orientasi dari NIIED di sana. Jadi hampir semua NIIEDers ada disitu, termasuk dari indonesia. Ya kita kumpul lah sebentar, walau gak semua, dan ambil foto2

lihatlah wajah kami. Cantik dan ganteng2 khan? apa sebab? karena fotonya di luar negri ...he...he... memang betul kata boni, foto di luar negri bisa bikin kita tambah ganteng. Betul nggak?!

Selasa, 23 September 2008

Porsi Besar!!!



Nafsu makan orang korea emang gede gede!!! 'Chinca!!!' liat aja ni donkase, makanan mereka segini banyak hanya untuk dimakan satu orang. Padahal untuk ukuran orang indonesia, makanan sebanyak ini bisa untuk tiga kali makan