Rabu, 19 Mei 2010

Siapa Dia

www.korea-pri.blogspot.com

Ji-ah adalah seorang guru di sebuah sekolah dasar yang cukup terkenal di Seoul. Dia menikah dengan Gunwoo, seorang pengusaha muda. Untuk ukuran orang Korea, pernikahan mereka bisa dibilang sangat dini. Kehidupan pasutri Korea ini bisa dibilang cukup bahagia, sampai dua minggu setelah pernikahan mereka. Ji-ah tiba2 lumpuh sebagian karena stroke. Sang suami, Gunwoo terpaksa menjual perusahaanya demi pengobatan sang istri dan dengan setia merawat dari menunggui, menyuapi, memandikan, sampai hal2 terkecil sekalipun. Sebenarnya para kerabat sudah menawarkan untuk bergiliran menjaga Ji-ah, namun Gunwoo bersikeras merawat sendiri istrinya. Pendapatanya pun menurun karena ia tidak banyak bekerja, dan pada akhirnya ia harus menjual perusahaan dan mobilnya. Sang istri hanya menangis, tak mampu berbuat apa-apa. Berbicara saja sulit. Stroke itu merenggut kebahagiaan mereka. Gunwoo terus berusaha mengajak istrinya berkomunikasi, namun gagal. Sang istri terlihat ingin sekali berbicara, namun seperti ada isolasi di mulutnya yang mencegah dia bicara. Ia hanya bisa mengangguk dan menggeleng saja, sesekali menangis. Sang dokter memvonis hidup sang istri sudah tidak akan lama lagi. Tapi semangat Gunwoo tidak padam. Ia terus mengajak istrinya berkomunikasi. Hari-hari terakhir sebelum istrinya meninggal, Gunwoo banyak terdiam dan menangis. Tiba2 ia mendengar istrinya mendendangkan sebuah lagu yang dulu biasa mereka nyanyikan. Ajaib!, pikirnya. Ia lalu mendendangkan lagu lain. Ji-Ahpun menjawab dengan lagu yang lain pula. Dengan cara itulah mereka berkomunikasi. Selama seminggu terakhir, kamar tempat Ji-ah diopname selalu terdengar merdu olah nyanyian mereka berdua, yang mengantar Ji-Ah ke peristirahatan terakhirnya. Sepeninggal istrinya, ia tidak lagi berbisnis. Gunwoo yang masih terbilang muda itu serius menekuni bidang tarik suara, sehingga ia menjadi penyanyi terkenal di Korea. Lagunya ada di daftar teratas lagu-lagu Korea, mengalahkan para penyanyi mapan lain. Penjualanya albumnya pun termasuk yang terbaik. Ah, tapi tak banyak yang tahu nama aslinya, karena ia segera mengubah namanya. Tak banyak juga yang tahu ia pernah menikah, apalagi tentang Ji-ah, cerita dibalik kesuksesan karirnya. Anda yang membaca cerita ini mungkin sering mendengar lagu yang sering ia nyanyikan, bahkan bisa jadi salah satu penikmat setia lagu tersebut, baik dari VCD, radio, TV ataupun internet. Anda tahu kenapa begitu banyak yang menyukai lagu tersebut? Selain karena suara dan komposisi musiknya yang tepat, lagu tersebut membawa semangat hidup Ji-ah dan kesetiaan serta kasih saying Gunwoo sebagai seorang suami (nama samaran). Untuk mendengarkan lagu tersebut klik di SINI
--------------------
Gak keluar ya? Kliknya berapa kali? Hehe…. Biar sampe jenggotan juga ga bakal keluar. Itu Cuma cerita fiksi yg gw buat. Tujuanya untuk cerita tentang hubungan antara otak dan language damage. Otak kita merupakan organ yang sangat vital. Secara umum otak dibagi dua bagian, kanan dan kiri. Indra yang ada di tubuh bagian kanan (pendengaran, perasa, penglihatan dll) dikontrol oleh otak kiri, dan indra di tubuh bagian kiri diproses di otak kanan. Begitu juga dengan respon kita. Itulah kenapa banyak terjadi lumpuh sebagian pada kasus stroke yang parah. Pada kasus fiksi Ji-ah, stroke tersebut menyerang otak bagian kiri, sehingga tubuh bagian kananya lumpuh. Ji-Ah juga mengalami kesulitan bicara dan berkomunikasi. Ini karena, fungsi berbahasa ada di otak (selanjutnya kita sebut hemisfir) kiri, yang terkena stroke tadi. Mengapa ia bisa bernyanyi? Fungsi musikalitas ada di otak kanan, dan inilah yang membuat ia mampu dengan komunikasi musik. Sebelum memberikan terapi, pentiinglah untuk mengetahui penyebab language damage tadi. Inilah mengapa, pada beberapa kasus language damage yang diakibatkan serangan pada hemisfir kiri, terapi yang diberikan berupa musik. Sang pasien yang tadinya hanya merespon dengan anggukan atau gelengan saja, akhirnya bisa sedikit demi sedikit bebicara (berbahasa), namun masih dengan nada seperti bernyanyi. AKhirnya sih, gw tambah bersukur aja bahwa sampai sekarang masih diberi kesehatan sehingga bisa berkomunikasi seperti ini. Sudahkah Anda bernyanyi, eh …bersukur hari ini?^^

Tidak ada komentar: