Hari senin kemaren di kelas, kita membahas tentang travelling ke negara lain. Nah, salah satu negara yang dibahas adalah Jepang. Di jepang, jumlah mata air panas lebih banyak daripada di korea. Mengapa? karena di Jepang banyak Volcanoes atau gunung berapi. Tapi sebaliknya juga, di Korea, gempa lebih jarang terjadi daripada di Jepang. Tahu sendiri khan, kalo di jepang gempa udah kayak kejadian rutin
Nah, hari ini, gw cuma berdua Belkasem di Internet Kafe. Tiba tiba ada goncangan. Belkasem kira ini gempa. Gw juga sempet ngerasa gt. Tapi gw pikir ini goncangan mesin AC yg mau nyala.
Sampe di kamar, gw tanya pak deddy. Tapi dia gak ngerasa ada goncangan itu. Berarti bener, ini cuma goncangan mesin AC (Mesinya ada di atas). Nah, selang beberapa menit, pak deddy kembali dengan bawa cucian.
Pri : Habis nyuci Pak?
Dedi: Iya nih pak. Waktu sampeyan ngerasa gempa tadi. Saya gak ngerasa apa2 tuh. Soalnya saya lagi nyuci baju ini
astaga.... ternyata getaran yg dirasakan tadi tu cuma putaran mesin cucinya pak deddy. Bukan gempa atau mesin AC. Kebetulan laundry roomnya ada di lantai paling atas. Dan ruangan dibawahnya laundry pas, ya internet kafe ini...
Selasa, 28 Oktober 2008
Senin, 27 Oktober 2008
Pasar Modern Vs Pasar Tradisional
Cuaca di Daejon semakin dingin... Nah, sekarang baru deh, gw ngerasa perlu untuk beli sellimut. Selama ini gw cuma bertahan dengan tiga jaket, dan tanpa sprei. Jadi kasurnya dingin banget euy...
Nah, diajak sama beberapa teman gw untuk beli selimut itu. Namun di pasar modern (e mart, galleria dan mall-mall sejenis), harganya selangit. Akhirnya sesuai dengan tampang, gw pergi ke pasar tradisional (wajah gw emang tradisional, tapi pemikiran modern!!)
Ternyata sama seperti di indonesia, di sini juga ada pasar tradisional. Namanya Jung Ang Market. Dan letaknya memang dikeroyok sama pasar2 modern (say pekwajom, homever, underground market dll). Tapi tetap aja banyak peminat
Cuma pasar ini (maap) agak nggak teratur. Biasanya sudah dibagi tempat2 tertentu. Misal, blok sayur, blok pakaian, blok ikan dll. Nah, ini semuanya jadi satu. Jadi di depan toko baju persis, ada toko sayur. But who cares! yang penting dapet. Nah, setelah ke 3 toko yg berbeda, dapetlah kita blanket dengan harga yg lumayan murah.
Nah, diajak sama beberapa teman gw untuk beli selimut itu. Namun di pasar modern (e mart, galleria dan mall-mall sejenis), harganya selangit. Akhirnya sesuai dengan tampang, gw pergi ke pasar tradisional (wajah gw emang tradisional, tapi pemikiran modern!!)
Ternyata sama seperti di indonesia, di sini juga ada pasar tradisional. Namanya Jung Ang Market. Dan letaknya memang dikeroyok sama pasar2 modern (say pekwajom, homever, underground market dll). Tapi tetap aja banyak peminat
Cuma pasar ini (maap) agak nggak teratur. Biasanya sudah dibagi tempat2 tertentu. Misal, blok sayur, blok pakaian, blok ikan dll. Nah, ini semuanya jadi satu. Jadi di depan toko baju persis, ada toko sayur. But who cares! yang penting dapet. Nah, setelah ke 3 toko yg berbeda, dapetlah kita blanket dengan harga yg lumayan murah.
Kelas Bonus yg Bikin Mampus...
Selain kuliah bahasa korea, gw dan para scholarship grantee yg laen dikasih kesempatan untuk ikut mata kuliah tambahan. Ada sekitar 6 mata kuliah yg ditawarkan. Tiap mata kuliah bebanya tiga SKS. Satu minggu kuliah 2 kali untuk setiap mata kuliah. Jam perkuliahan dilangsungkan setelah kuliah bahasa korea berakhir, yaitu setelah jam 1. Akhirnya gw ambil 2 mata kuliah (east asian myth dan contemporary korean society) atau 6 sks. Perkuliahan juga dilangsungkan dalam bahasa inggris
Awalnya gw pikir ini cuma kelas yg nyantai. Karena bagi para scholarship grantee, ni kelas cuma bonus aja. Non kredit. betul, ketika kuliah bahasa korea masih pada bagian bagian awal, kuliah bonus ini gak begitu mengganggu. Tapi sekarang, astaga.... benar2 menganggu banget
Karena tiap malam nggarap PR dan belajar, waktu istirahat bagi gw cuma siang. Malam gw dan temen2 belajar sampai jam 1. Nah, waktu istirahat siang tuh dah termakan sama kuliah bonus tadi. perkuliahan berlangsung senin-rabu jam 1-5. Apalagi belakangan gw sulit tidur... ah... betapa beratnya kelas bonus ini
Kalo gw mau nggampangin sih bisa aja. Bolos pun gak masalah. Cuma hubungan dengan Prof Clark dan Prof Yoon udah terlanjur baik. Kemaren aja diajak jalan2 ke Temple sekaligus makan malam. dibayarin pula! tiap masuk kelas diberi fotokopi, gratis. Kadang kadang sangking banyaknya, gw ga punya waktu untuk baca tu buku2... agh...dilema...dilema... Apalagi tadi ditanya Prof Clark, mau buat paper tentang apa nanti...Ergh....
Gw sih ga tau apa yg bakal terjadi. But i have to remember, that tujuan utama gw disini bwt kuliah bahasa korea...
Awalnya gw pikir ini cuma kelas yg nyantai. Karena bagi para scholarship grantee, ni kelas cuma bonus aja. Non kredit. betul, ketika kuliah bahasa korea masih pada bagian bagian awal, kuliah bonus ini gak begitu mengganggu. Tapi sekarang, astaga.... benar2 menganggu banget
Karena tiap malam nggarap PR dan belajar, waktu istirahat bagi gw cuma siang. Malam gw dan temen2 belajar sampai jam 1. Nah, waktu istirahat siang tuh dah termakan sama kuliah bonus tadi. perkuliahan berlangsung senin-rabu jam 1-5. Apalagi belakangan gw sulit tidur... ah... betapa beratnya kelas bonus ini
Kalo gw mau nggampangin sih bisa aja. Bolos pun gak masalah. Cuma hubungan dengan Prof Clark dan Prof Yoon udah terlanjur baik. Kemaren aja diajak jalan2 ke Temple sekaligus makan malam. dibayarin pula! tiap masuk kelas diberi fotokopi, gratis. Kadang kadang sangking banyaknya, gw ga punya waktu untuk baca tu buku2... agh...dilema...dilema... Apalagi tadi ditanya Prof Clark, mau buat paper tentang apa nanti...Ergh....
Gw sih ga tau apa yg bakal terjadi. But i have to remember, that tujuan utama gw disini bwt kuliah bahasa korea...
Minggu, 26 Oktober 2008
Solat Jumat Pertama DI Pai Chai University
Asslamaualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirobbil alamin...
Pada haru jumat, 24 oktober 2008, telah diadakan solat jumat pertama di Pai Chai university.
Khotib + Imam : Mr. Guenachi Belkasem (Algeria), Makmum: Mr. Deddy Chrismianto (indonesia), Mr. Eldor Makhmoudov (Uzbekistan), dan Mr. Prihantoro (indonesia).
Tempat : Seojapill Hall (Foreigner Dormitory) room 309 (kamar gue)
Tema: Rukun Islam, terutama solat, dan lebih utamanya lagi solat jumat
Solat Jumat ini merupakan (Ehm!...Ehm!) salah satu peristiwa yang cukup bersejarah, karena Pai Chai University merupakan universitas yang memiliki tradisi Kristen yang cukup kuat. Pendiri Pai Chai sendiri merupakan pendeta kristen pertama yang datang ke korea
Sebelumnya, kita hanya bisa solat jumat di Musholla Daeojon yang jaraknya sekitar hampir 1 jam dari Pai Chai. Dan selama ini, ketika masih dalam situasi kursus, banyak para muslim yang tidak melaksanakan solat jumat (astaghfirullahaladzim...) Termasuk gw juga sempat absen beberapa kali. Ini karena memang kursus bahasa korea baru berakhir jam 1 siang. Sedang solat jumat mulai jam 1.10. Dalam waktu demikian, agak sulit untuk mencapai masjid.
Untungnya, selama hampir dua bulan ini, setiap 3 minggu sekali, selalu ada kesempatan untuk solat jumat! Bisa karena libur , atau karena ada piknik yang jatuh pada hari jumat. Saya pribadi bersama Pak Deddy lebih memilih tidak pergi piknik, daripada tidak solat jumat. Walaupun beberapa muslim (yang sepertinya cukup faseh berbahasa arab dan paham dalil dalil al quran serta hadis) malah lebih memilih piknik ketimbang solat jumat... (naudzubikaminzalik.....). Yah, mungkin mereka punya alasan tersendiri. Biar allah saja yang menilai
Selama ini di Pai Chai bukan berarti tak ada muslim. Muslim sendiri cukup banyak, namun seperti hidup sendiri-sendiri. Nah, solat jumat yang pertama ini diharapkan bisa menjadikan kita lebih erat bersatu sebagai muslim. Selain itu saya sendiri nggak enak sama Allah, setelah meninggalkan solat jumat kurang lebih 2 kali dalam 3 minggu. Takut kalo jadi kebiasaan...
Alhamdulillahirobbil alamin...
Pada haru jumat, 24 oktober 2008, telah diadakan solat jumat pertama di Pai Chai university.
Khotib + Imam : Mr. Guenachi Belkasem (Algeria), Makmum: Mr. Deddy Chrismianto (indonesia), Mr. Eldor Makhmoudov (Uzbekistan), dan Mr. Prihantoro (indonesia).
Tempat : Seojapill Hall (Foreigner Dormitory) room 309 (kamar gue)
Tema: Rukun Islam, terutama solat, dan lebih utamanya lagi solat jumat
Solat Jumat ini merupakan (Ehm!...Ehm!) salah satu peristiwa yang cukup bersejarah, karena Pai Chai University merupakan universitas yang memiliki tradisi Kristen yang cukup kuat. Pendiri Pai Chai sendiri merupakan pendeta kristen pertama yang datang ke korea
Sebelumnya, kita hanya bisa solat jumat di Musholla Daeojon yang jaraknya sekitar hampir 1 jam dari Pai Chai. Dan selama ini, ketika masih dalam situasi kursus, banyak para muslim yang tidak melaksanakan solat jumat (astaghfirullahaladzim...) Termasuk gw juga sempat absen beberapa kali. Ini karena memang kursus bahasa korea baru berakhir jam 1 siang. Sedang solat jumat mulai jam 1.10. Dalam waktu demikian, agak sulit untuk mencapai masjid.
Untungnya, selama hampir dua bulan ini, setiap 3 minggu sekali, selalu ada kesempatan untuk solat jumat! Bisa karena libur , atau karena ada piknik yang jatuh pada hari jumat. Saya pribadi bersama Pak Deddy lebih memilih tidak pergi piknik, daripada tidak solat jumat. Walaupun beberapa muslim (yang sepertinya cukup faseh berbahasa arab dan paham dalil dalil al quran serta hadis) malah lebih memilih piknik ketimbang solat jumat... (naudzubikaminzalik.....). Yah, mungkin mereka punya alasan tersendiri. Biar allah saja yang menilai
Selama ini di Pai Chai bukan berarti tak ada muslim. Muslim sendiri cukup banyak, namun seperti hidup sendiri-sendiri. Nah, solat jumat yang pertama ini diharapkan bisa menjadikan kita lebih erat bersatu sebagai muslim. Selain itu saya sendiri nggak enak sama Allah, setelah meninggalkan solat jumat kurang lebih 2 kali dalam 3 minggu. Takut kalo jadi kebiasaan...
Makan2 Moslem Community



Setelah minggu kemaren diundang makan2 sama Euis dan Aqma, sekarang giliran si Belkasem yang ngundang makan2. Kali ini menunya Ikan bakar. Jadi teman Belkasem beli Ikan, dan dibakar di belakang Pai Chai. Ada semacam taman yang bisa dipakai buat duduk2.
Tapi sistem bakarnya ya, seadanya. Dan nggak seperti di indonesia. Mereka cuma nyalakan api, letakkan ikan, dah, dibiarin gt aja. Nah, tentu saja gw tidak bisa berdiam diri.
Saat itu, api sudah hampir padam. Padahal, ikan yang harus dibkar jumlahnya masih lumayan banyak. Gw lepas jaket, langsung ambil salah satu piring plastik, dan gw jadiin kipas. Sekedar info aja, lepas jaket bukan karena tahan dingin, tapi karena takut jaketnya jadi bau amis. Kalau badan sih emang udah bau amis! he..he... Tapi ketika di dekat api, jadi nggak begitu dingin koq
Nah, pertama, gw singkirin abu yang menutupi kayu yg sudah jadi arang. Sehingga tinggal baranya aja. Lalu, gw ambil ranting2 kecil, dan gw tempatin diatasnya. Setelah dikipas2 sedikit... byarrrrr! nyala lagi!
ha..ha... emang gw jago ya! padahal ga pernah masak sate lho di indonesia. BTW, dulu di Purwokerto sempet mbakarin ikan yg ngambil di kolam kos2 an lho...Tp ngomong2 tentang kolam, di belakang taman ini ada kolam juga lho! wah, jadi curiga neh! jangan2 ikanya mancing dari kolam itu! he..he...
Rabu, 22 Oktober 2008
pika wayo/ 비기 와요
Malem tu, abis belajar sekitar jam 1 an, Pak Deddy bangun. Ranjangnya bergetar. Mungkin dia sangka gempa bumi. Tapi begitu negok ke bawah (ranjanganya dua tingkat. Gw tidur di bawah, pak Deddy di atas), dia langsung tanya. "Kedinginan tho Pak?".
"i...ya.....dddd...dding...innnnn betttullllll" jawab gw. Padahal dah pake jaket dua lho....
CUaca di Korea emang gak bisa ditebak. Barusan beberapa hari anget, eh dah dingin lagi. Tapi yang jelas perubahanya adalah pada dedaunan yg mulai menguning. Sebagian besar merah, dan pada akhirnya rontok. Yang kasihan tentu aja cleaning servicenya...Ya, jelas aja rontok. Ini khan autumn, or musim gugur. Tapi sejauh ini belum ada manusia yang gugur di kelas gw koq :)
"i...ya.....dddd...dding...innnnn betttullllll" jawab gw. Padahal dah pake jaket dua lho....
CUaca di Korea emang gak bisa ditebak. Barusan beberapa hari anget, eh dah dingin lagi. Tapi yang jelas perubahanya adalah pada dedaunan yg mulai menguning. Sebagian besar merah, dan pada akhirnya rontok. Yang kasihan tentu aja cleaning servicenya...Ya, jelas aja rontok. Ini khan autumn, or musim gugur. Tapi sejauh ini belum ada manusia yang gugur di kelas gw koq :)
Selasa, 14 Oktober 2008
Senin, 13 Oktober 2008
butterfly
i want to fly... so high... and reach out the sky
Look also, the butterfly twist
http://kr.youtube.com/watch?v=eQizf3NKvII
Panasssss Dinginnnnn


Nah, ini dia penyebabnya... mengapa wajah para penjaga itu sebegitu melasnya? yah, karena mereka harus berpanas-panas atau berdingin-dingin sambil berdiri! Pagi emang dingin banget. Tapi siang? emang sih bagi orang indonesia ini biasa aja, tapi bagi orang korea, suhu 23-25 derajad celcius tu udah panas. kasian yah?! Liat aja, ada yang ngasih minum. Tapi abis itu mereka tetep jaga lagi. Nah, kalau tambaha harus senyum tiap kali berfoto, hmmm... gak janji deeeh.
Melas


Setelah lihat festival, kita naik ke atas. Oleh developernya sengaja dibuat suasana seperti pas perang. Lengkap dengan prajurit2nya. Persis di bawah benteng ini, kita sudah disambut oleh penjaga. Namun lihat ekspresi salah satu penjaga di tingkat paling atas. Melas banget ya?! Dan hampir semua penjaga tampanganya kayak gini...apa gerangan sebabnya
Lantern
Skin Food and Sea Food
Kemaren malem itu kira2 jam 1, lagi lagi dua orang dosen undip yang lagi belajar di korea ini belum tidur. Akhirnya, seperti malam malam sebelumnya, mereka ngobrol ngelantur. Ini salah satu obrolanya
P: Pak, karena kedinginan di sini, kulit saya jadi kering bgt nih!
D: Sama Pak. Lha kulit saya ini jadi bersisik.
P: He eh. Ni liat (sambil garuk kulit tangan kanan). Keliatan garisnya kan?
D: Ndak papa pak. Artinya kita tambah putih
P: Ye, itumah namanya gak sehat Pak
D: He..he...
P: Saya minum air banyak2 nih. Supaya sehat, termasuk kulit juga khan
D: Apa beli Skin Food Pak?
P: Wah, nanti sama kayak euis sama aqma dunk! (baca 'Iftar brothers and sisters Minggu, 2008 September 14)
D: Kalo pegawai negeri boro2 skin food. Sea food aja kita jarang jarang
P: Ha..ha... nggak juga pak. Saya sering tuh. Ikan teri kan seafood juga
Begitulah ceritanya. Lalu hari ini, kita langsung diundang makan seafood sama Mrs. Yu. Kepala divisi mahasiswa international. Assik.... Makan seafood, gratis lagi..he..he..
P: Pak, karena kedinginan di sini, kulit saya jadi kering bgt nih!
D: Sama Pak. Lha kulit saya ini jadi bersisik.
P: He eh. Ni liat (sambil garuk kulit tangan kanan). Keliatan garisnya kan?
D: Ndak papa pak. Artinya kita tambah putih
P: Ye, itumah namanya gak sehat Pak
D: He..he...
P: Saya minum air banyak2 nih. Supaya sehat, termasuk kulit juga khan
D: Apa beli Skin Food Pak?
P: Wah, nanti sama kayak euis sama aqma dunk! (baca 'Iftar brothers and sisters Minggu, 2008 September 14)
D: Kalo pegawai negeri boro2 skin food. Sea food aja kita jarang jarang
P: Ha..ha... nggak juga pak. Saya sering tuh. Ikan teri kan seafood juga
Begitulah ceritanya. Lalu hari ini, kita langsung diundang makan seafood sama Mrs. Yu. Kepala divisi mahasiswa international. Assik.... Makan seafood, gratis lagi..he..he..
Minggu, 12 Oktober 2008
Keringat
Pulang makan malam, gue sama pak deddy ngobrol sambil jalan. 'Wah, pak. Kalo di Semarang, kita jalan seperti ini udah keringetan, Pak. Apalagi kita habis makan'. Terus Pak Deddy bilang, 'hawanya dingin sih pak. Jadi keringat kita ndak keluar'. Memang suhu Daejon kalao malem dan pagi2 dingin banget. Antara 15-18 derajad celcius. 'Memang di sini sama di Indonesia beda pak' kata pak deddy. 'Bedanya apa?' tanya gw. Pak deddy menjawab. 'Bedanya gini pak, kalo orang indonesia itu berkeringatnya pas makan. Kalo kerja malah ndak keringetan'. Ah, ada-ada aja ....
Dark / 어둠
Gelap


Kalo dilihat di foto, dalam museum kayaknya gelap banget ya? Sebenernya nggak begitu gelap kalo liat langsung. Cuma pencahayaan sengaja dibikin gini supaya foto yang kita jepret gak begitu bagus. Nah, yang sebelah kiri adalah motif khas mahkota bakjae. Sedang yang sebelah kanan adalah 'pedestal'. semacam tempat duduk. Kalo yang suka nonton kera sakti, pasti tau. Ni pedestal dipake buat tempat duduknya buddha


Kalo dilihat di foto, dalam museum kayaknya gelap banget ya? Sebenernya nggak begitu gelap kalo liat langsung. Cuma pencahayaan sengaja dibikin gini supaya foto yang kita jepret gak begitu bagus. Nah, yang sebelah kiri adalah motif khas mahkota bakjae. Sedang yang sebelah kanan adalah 'pedestal'. semacam tempat duduk. Kalo yang suka nonton kera sakti, pasti tau. Ni pedestal dipake buat tempat duduknya buddha
Sabtu, 11 Oktober 2008
Muryeong Hwang 1


King Muryeong 1
Katanya sih, dulu di korea ada 3 kerajaan besar. Goguryeo di utara, Bakjae di tangah, dan Shilla di selatan. Nah, di gwangju, kira2 satu jam dari daejon, sekitar tahun 1970an, ditemukanlah makam raja Muryeong, raja Bakjae. Di kerajaan korea, biasanya, makam kerajaan terletak di raung bawah tanah kerajaan tersebut. jadi, disinilah kira2 letak kerajaan bakjae dulu
Nah, diatas tanah ini, dibangunlah museum dan komplek kuburan, yang dijadikan tempat wisata bagi kami. Jangan bandingin sama kuburan raja2 di indonesia. Kuburan di sini bener3 gak serem . Banyak pengunjungnya malah anak2
다 리/ Bridge
Kamis, 09 Oktober 2008
Komedi Sebelum Tidur
Malam itu, kebetulan dua orang Indonesia yang sedang belajar di Korea (sebut aja Kamto dan Parto), belum tidur. Keduanya sibuk membolak balik buku pelajaran bahasa korea. Akhirnya, karena sama2 belum bisa tidur, mereka berdua pun saling ngobrol. Ngelantur kemana-mana, ini salah satu ceritanya.
Para pembaca yang merasa stress, harus membaca cerita ini. Jangan sampai hal ini terjadi kepada anda.
Alkisah, di sebuah kota besar di Indonesia, ada sebuah universitas negri yang cukup populer. sebut saja UNTUMU ('untu' dalam bahasa indonesia artinya gigi). Kebetulan Heru dan Hari mengajar di universitas tersebut. Si Kamto menceritakan tentang seorang dosen yang agak stress di fakultasnya. Dosen ini sebenarnya kalau mengajar normal. Hanya saja tingkahnya kadang aneh kalau sudah bertemu koleganya. Si Parto, yang kebetulan mengajar di fakultas lain, menceritakan tentang salah seorang dosen di univ tersebut yang karena stress akhirnya masuk RSJ. Jadi, dosen ini stress karena istrinya meninggal dunia. Nah, pada saat sedang stress, dia melanjutkan kuliah di ajak koleganya mendaftar beasiswa. Ujung2nya, yang keterima malah dosen stress ini! Dia keterima di ITBan (Institut Tambal Ban)
Karena tingkah laku yang aneh, teman sekelasnya (yang kebetulan dosen ITBan) pun berkomentar dengan nada bercanda kepada rekan dosen stress yang sama2 dari UNTUMU. kebetulan selain dosen stress itu, ada dua orang yang pada melanjutkan kuliah di tempat yang sama. Pak Parto dan sebut saja, Pak Manto. komentarnya begini 'UNTUMU ki universitas gendeng. Wis ngerti ana wong sing gendeng, koq ditampa dadi dosen' ... lalu sambil bercanda, Manto membalas. 'Sing luwih gendeng ki ITBan. Wis ngerti wong gendeng koq ditampa dadi mahasiswa'. ha..ha...
Trus si Kamto bertanya pada si Parto. 'lho, emang pas keterima jadi dosen UNTUMU, orang ini udah edan belum?'. 'yo wis'. Jawab Parto. 'Wah, kalo gitu dua duanya gendeng pak. UNTUMU sama ITBan sama sama gendeng. he..he...Si Kamto lalu bertanya lagi. 'lho, wong gendeng koq isa entuk beasiswa? dari siapa beasiswanya?'. 'Ya dari pemerintah' Jawab si Parto. Si Kamto menimpali lagi 'Wah, kalau begitu, pemerintanya juga edan pak'....ha...ha... jadi semuanya edhan.... termasuk dua orang yang ngobrol ini. Udah tahu malem2 koq masih ribut...he..he... semoga yang baca ini gak jadi edan juga....
Para pembaca yang merasa stress, harus membaca cerita ini. Jangan sampai hal ini terjadi kepada anda.
Alkisah, di sebuah kota besar di Indonesia, ada sebuah universitas negri yang cukup populer. sebut saja UNTUMU ('untu' dalam bahasa indonesia artinya gigi). Kebetulan Heru dan Hari mengajar di universitas tersebut. Si Kamto menceritakan tentang seorang dosen yang agak stress di fakultasnya. Dosen ini sebenarnya kalau mengajar normal. Hanya saja tingkahnya kadang aneh kalau sudah bertemu koleganya. Si Parto, yang kebetulan mengajar di fakultas lain, menceritakan tentang salah seorang dosen di univ tersebut yang karena stress akhirnya masuk RSJ. Jadi, dosen ini stress karena istrinya meninggal dunia. Nah, pada saat sedang stress, dia melanjutkan kuliah di ajak koleganya mendaftar beasiswa. Ujung2nya, yang keterima malah dosen stress ini! Dia keterima di ITBan (Institut Tambal Ban)
Karena tingkah laku yang aneh, teman sekelasnya (yang kebetulan dosen ITBan) pun berkomentar dengan nada bercanda kepada rekan dosen stress yang sama2 dari UNTUMU. kebetulan selain dosen stress itu, ada dua orang yang pada melanjutkan kuliah di tempat yang sama. Pak Parto dan sebut saja, Pak Manto. komentarnya begini 'UNTUMU ki universitas gendeng. Wis ngerti ana wong sing gendeng, koq ditampa dadi dosen' ... lalu sambil bercanda, Manto membalas. 'Sing luwih gendeng ki ITBan. Wis ngerti wong gendeng koq ditampa dadi mahasiswa'. ha..ha...
Trus si Kamto bertanya pada si Parto. 'lho, emang pas keterima jadi dosen UNTUMU, orang ini udah edan belum?'. 'yo wis'. Jawab Parto. 'Wah, kalo gitu dua duanya gendeng pak. UNTUMU sama ITBan sama sama gendeng. he..he...Si Kamto lalu bertanya lagi. 'lho, wong gendeng koq isa entuk beasiswa? dari siapa beasiswanya?'. 'Ya dari pemerintah' Jawab si Parto. Si Kamto menimpali lagi 'Wah, kalau begitu, pemerintanya juga edan pak'....ha...ha... jadi semuanya edhan.... termasuk dua orang yang ngobrol ini. Udah tahu malem2 koq masih ribut...he..he... semoga yang baca ini gak jadi edan juga....
Kamis, 02 Oktober 2008
Sok Yakin berbuntut Sesat
Kali ini bukan gw yang tersesat. Tapi temen2 dari negara lain.
Ceritanya, kita beberapa orang yang muslim, berniat untuk solat ied bersama moslem lain di daejon. Nah, dari kelas gw, cuma gw dan belkasem yang mau berangkat. Sedang dari kelas sebelah, ada p deddy, cik mey, sama gorgi, asal senegal. Padahal umat islam di sini lumayanlah, walau gak bisa dibilang banyak. Ternyata bener juga kata ashraff yang ceramah abis solat ied kemaren. Banyak para foreigner yang meninggalkan negara asal mereka, sekaligus meninggalkan kebudayaan dan agamanya. hah...tapi sudahlah... itu urusan ditanggung sendiri2 di akherat.
Lanjut ceritanya....
nah, pendek kata 5 orang2 pilihan ini berangkat dengan mantap. Bahkan cik mey dan gorgi dandan abis abisan. Gorgi pake baju gamis asal negaranya yang menurut gw lebih mirip jas ujan. Sedangkan cik mey, tampil dengan gaya persis SBY. pake jas dan peci. Dan dengan bangganya dia bilang, 'gw pake batik indonesia'. Padahal celana panjangnya kayaknya salah kostum deh. soalnya, bahan dan motifnya persis bahan yang di indonesia dipake untuk sarung ronda. Oh ya, ada 6 orang. Zaur yang solatnya pake batu dan tanah (Syiah) ternyata ikutan juga. padahal kemaren dia bilang gak mau ikut. Wah, jadinya kita pake dua taksi niy! kacau dah rencana gw...gak bakal bisa irit
Tapi dengan semangat lebaran, kitapun melangkahkan kaki dengan mantap. Di jalan, gw sempet ngomongin masalah tempat. Kalo2 ada yang belum tahu. 'ntar berhentinya di Kaist, lewatnya Jeunmundong'. Namun yang memperhatikan cuma pak deddy. Yang lain tampaknya sudah sibuk dengan pikiran yang lain. Nah, gw pikir semua udah tahu. ternyata gw salah!!
kita terpisah jadi dua taksi. Rencananya tiga orang tiga orang. Taksi satu, zaur, cik mey dan gorgi. Taksi 2, gw, deddy dan belkasem. Nah, kelompok satu ternyata lebih cepet dapet taksi. mereka nunggu di lampu merah. Padahal biasanya disitu susah banget. mereka sempat nasehatin kita, tapi dulu gw n pak deddy lebih cepet dapet taksi pas nunggu sebelum lampu lampu merah. Belkasem lebih memilih pindah ke kelompok satu. Akhirnya tinggal gw dan pak deddy yang belum dapet. Wah sial, udah nunggu 30 menit, masih belum dapet juga. Heran, pas gak butuh, kayaknya semua taksi kosong. Sekarang, semua taksi penuh! apa pada mau solat ied semua? ada satu tuh, dia udah kasih signal ke kita mau belok. Eh, disetop orang disampingya, diambil juga. kita malah ditinggalin. Uasemmmmm! akhirnya pak deddy tunggu di sebelah kanan, gw di sebelah kiri. Nah, pak deddy dapet taksi tuh. Ni sopir agak gila juga. dia berhenti di tengah jalan, dan posisi mobilnya persis kayak mobil polisi mau nyegat penjahat si film2 hollywood
KAISTe kayo! Wuzzz...! kita langsung ngebut ke KAIST (Tempat solatnya di KAIST). Sampai juga disana, kita langsung ketemu gedungnya (padahal baru sekali ini ke KAIST. Hebat juga gw..he..he..). Nah, sampe sana kita dapet sof yang paling belakang. kita pikir, ah, yang laen pasti dapet di depan. kita kepisah kan ampir 30 menit lebih!. Nah, ternyata, sampai acara khotbah selesai, performance dari anak2 muslim, serta makan2, kita gak ketemu sama mereka! lho, ini pada kemana? apa solat di e mart ( hypermarket nya korea)? akhirnya kita kumpul bareng2 orang indonesia. Ya, ada 20an lah. banyak juga ya? Yang sedih, abis makan2, kita langsung kuliah lagi... karena ijinya memang ijin telat (Padahal kalo makananya enak mau bolos :P)
Tapi sedih itu langsung berubah jadi gelak tawa begitu gw dan pak deddy menjumpai partner masing2 di kelas. Ternyata orang2 tu balik lagi (dengan dandanan optimal mereka) ke kelas tanpa solat, khotbah atau makanan. He..he.. sepertinya semua percaya sama cik mey. Nah, cik mey, yakin kalau solatnya di musholla. Astaga... kemanakah nalar? masak solat ied mau di musholla? mana cukup?
Heranya, teman2 geng arab yang kayaknya dekat sama mereka semuanya ada di KAIST dan ketemu gw and pak deddy. Ashraff, yang pembuka kontak pertama dari cik mey, serta teman belkasem yg sama2 dari algeria, mereka ada di sana semua! astaga, koq tega2nya gak ngasih tahu? Apa cik mey cs gak percaya sama gw? mentang2 tampang gw gak bagus, disangkanya gw juga bloon kale :P. Ah, makanya dont judge a book by its cover. Jangan sok yakin. Sok yakin malah berbuntut tersesat.. Btw, tak apalah. yang menting mereka sudah niat berangkat. daripada gak sama sekali... eid mubarak everybody!
Ceritanya, kita beberapa orang yang muslim, berniat untuk solat ied bersama moslem lain di daejon. Nah, dari kelas gw, cuma gw dan belkasem yang mau berangkat. Sedang dari kelas sebelah, ada p deddy, cik mey, sama gorgi, asal senegal. Padahal umat islam di sini lumayanlah, walau gak bisa dibilang banyak. Ternyata bener juga kata ashraff yang ceramah abis solat ied kemaren. Banyak para foreigner yang meninggalkan negara asal mereka, sekaligus meninggalkan kebudayaan dan agamanya. hah...tapi sudahlah... itu urusan ditanggung sendiri2 di akherat.
Lanjut ceritanya....
nah, pendek kata 5 orang2 pilihan ini berangkat dengan mantap. Bahkan cik mey dan gorgi dandan abis abisan. Gorgi pake baju gamis asal negaranya yang menurut gw lebih mirip jas ujan. Sedangkan cik mey, tampil dengan gaya persis SBY. pake jas dan peci. Dan dengan bangganya dia bilang, 'gw pake batik indonesia'. Padahal celana panjangnya kayaknya salah kostum deh. soalnya, bahan dan motifnya persis bahan yang di indonesia dipake untuk sarung ronda. Oh ya, ada 6 orang. Zaur yang solatnya pake batu dan tanah (Syiah) ternyata ikutan juga. padahal kemaren dia bilang gak mau ikut. Wah, jadinya kita pake dua taksi niy! kacau dah rencana gw...gak bakal bisa irit
Tapi dengan semangat lebaran, kitapun melangkahkan kaki dengan mantap. Di jalan, gw sempet ngomongin masalah tempat. Kalo2 ada yang belum tahu. 'ntar berhentinya di Kaist, lewatnya Jeunmundong'. Namun yang memperhatikan cuma pak deddy. Yang lain tampaknya sudah sibuk dengan pikiran yang lain. Nah, gw pikir semua udah tahu. ternyata gw salah!!
kita terpisah jadi dua taksi. Rencananya tiga orang tiga orang. Taksi satu, zaur, cik mey dan gorgi. Taksi 2, gw, deddy dan belkasem. Nah, kelompok satu ternyata lebih cepet dapet taksi. mereka nunggu di lampu merah. Padahal biasanya disitu susah banget. mereka sempat nasehatin kita, tapi dulu gw n pak deddy lebih cepet dapet taksi pas nunggu sebelum lampu lampu merah. Belkasem lebih memilih pindah ke kelompok satu. Akhirnya tinggal gw dan pak deddy yang belum dapet. Wah sial, udah nunggu 30 menit, masih belum dapet juga. Heran, pas gak butuh, kayaknya semua taksi kosong. Sekarang, semua taksi penuh! apa pada mau solat ied semua? ada satu tuh, dia udah kasih signal ke kita mau belok. Eh, disetop orang disampingya, diambil juga. kita malah ditinggalin. Uasemmmmm! akhirnya pak deddy tunggu di sebelah kanan, gw di sebelah kiri. Nah, pak deddy dapet taksi tuh. Ni sopir agak gila juga. dia berhenti di tengah jalan, dan posisi mobilnya persis kayak mobil polisi mau nyegat penjahat si film2 hollywood
KAISTe kayo! Wuzzz...! kita langsung ngebut ke KAIST (Tempat solatnya di KAIST). Sampai juga disana, kita langsung ketemu gedungnya (padahal baru sekali ini ke KAIST. Hebat juga gw..he..he..). Nah, sampe sana kita dapet sof yang paling belakang. kita pikir, ah, yang laen pasti dapet di depan. kita kepisah kan ampir 30 menit lebih!. Nah, ternyata, sampai acara khotbah selesai, performance dari anak2 muslim, serta makan2, kita gak ketemu sama mereka! lho, ini pada kemana? apa solat di e mart ( hypermarket nya korea)? akhirnya kita kumpul bareng2 orang indonesia. Ya, ada 20an lah. banyak juga ya? Yang sedih, abis makan2, kita langsung kuliah lagi... karena ijinya memang ijin telat (Padahal kalo makananya enak mau bolos :P)
Tapi sedih itu langsung berubah jadi gelak tawa begitu gw dan pak deddy menjumpai partner masing2 di kelas. Ternyata orang2 tu balik lagi (dengan dandanan optimal mereka) ke kelas tanpa solat, khotbah atau makanan. He..he.. sepertinya semua percaya sama cik mey. Nah, cik mey, yakin kalau solatnya di musholla. Astaga... kemanakah nalar? masak solat ied mau di musholla? mana cukup?
Heranya, teman2 geng arab yang kayaknya dekat sama mereka semuanya ada di KAIST dan ketemu gw and pak deddy. Ashraff, yang pembuka kontak pertama dari cik mey, serta teman belkasem yg sama2 dari algeria, mereka ada di sana semua! astaga, koq tega2nya gak ngasih tahu? Apa cik mey cs gak percaya sama gw? mentang2 tampang gw gak bagus, disangkanya gw juga bloon kale :P. Ah, makanya dont judge a book by its cover. Jangan sok yakin. Sok yakin malah berbuntut tersesat.. Btw, tak apalah. yang menting mereka sudah niat berangkat. daripada gak sama sekali... eid mubarak everybody!
Kimje







Kemaren, seluruh KGSP grantees dapet jatah liburan ke Kimje. Katanya sih, duit buat trip ini dari Pai Chai. Tapi menurut gw and pak deddy, duit trip ini asalnya dari duit kita juga yang didepositoin. Sekedar info aja, deposito merupakan salah satu tabungan yang paling populer di korea. Bahkan, ada apartemen yang bisa kita sewa 'tanpa bayar'! gimana tuh?
Begini. Saat kita mau menyewa, kita bayar 5 juta won (katanya sih untuk 3 tahun gitu). Nah, ketika kita keluar, duit 5 juta itu kita ambil lagi. Selama 3 tahun, tuh duit sama landlordnya didepositoin. Nah, bayangin aja, kalo uang allowance kita (43 orang) 2 bulan didepositoin mereka. satu persen aja... dah berapa...?
Anyway, kita berangkat ke Kimje. Tempatnya sih kayak tempat bermain anak2 model tradisional. Ada layangan, kerajinan tangan dan berbagai permainan tradisional lain. Yang mondar mandir di taman adalah manequin. Orang yang didandanin mirip patung. ni lihat aja gambar2 dari sana
Minggu, 28 September 2008
Foto di Luar Negri: Meningkatkan Kegantengan sampai 50%
cuaca di daejon lagi dingin nih... Awalnya hari kamis, hujan 비 turun dari malem sampe pagi. Bahkan kita berangkat kursus pake payung 우산. Kata orang korea sih, ini namanya autumn rain. Nah, kalo dah mulai autumn rain ini, bakal tambah dingin dari hari ke hari hingga autumn berakhir. Masuk winter, bakal lebih dingin...Eh, beneran... tiap hari tambah dingin.. Hari ini suhu antara 15-17 derajat Celcius
Kalo liat foto yang ada disini, sepertinya panas ya? matahari memang bersinar terik. Tapi gw ama kawan2 dari indonesia semua pake jaket. Karena suhu emang cukup dingin (bagi gw). Yah, agak hangat sedikitlah karena ada sinar matahari. Oya, no foto diambil hari jumat di Kyunghee university. Kebetulan hari itu ada orientasi dari NIIED di sana. Jadi hampir semua NIIEDers ada disitu, termasuk dari indonesia. Ya kita kumpul lah sebentar, walau gak semua, dan ambil foto2
lihatlah wajah kami. Cantik dan ganteng2 khan? apa sebab? karena fotonya di luar negri ...he...he... memang betul kata boni, foto di luar negri bisa bikin kita tambah ganteng. Betul nggak?!
Selasa, 23 September 2008
Porsi Besar!!!
Minggu, 21 September 2008
Taman/ 공원



krrrk....krkkk.... bunyi persendian yang terlalu lama duduk nich... Emang dari kemaren sama tadi pagi kurang pergerakan sama kurang tidur juga. Kebanyakan ngeliatin huruf hangeul kali :P
Ni sore mau belajar di luar ah. Masak belajar di kamar melulu. akhirnya, gw bungkus tuh buku2, dan berangkat dengan MP 5. Oedikka? tanya Eldor yg ketemeu gw di bawah. Dia heran kali, apa ada kelas tambahan hari ini. gw jawab sekedarnya aja 'Ka Juseyo'(kesana). CUma jalan2 aja kq. It's not sth serious
Eh, beneran. Akhirnya cuma ambil gambar doang. Gak jadi belajar dech... Abis di luar anginya kenceng banget! heran, orang2 korea pada tahan. Jalan2, ngobrol, piknik, maen bulutangkis (gimana coba), padahal di sini khan gak ada tolak angin.
Di sekitar univ ini memang banyak taman. Bentuknya sih memang jauh lebih bagus daripada taman diponegoro, taman sriwijaya, atau taman KB di semarang. Lihat aja foto2nya
Sabtu, 20 September 2008
Sukje/ 숙쟤
PR
Aduh... dikasih PR banyak banget...! suruh ngapalin kosakata... ada 6 lembar, 1 lembarnya ada 15 kosakata. jadi kaliin sendiri deh... capek....
Aduh... dikasih PR banyak banget...! suruh ngapalin kosakata... ada 6 lembar, 1 lembarnya ada 15 kosakata. jadi kaliin sendiri deh... capek....
Rabu, 17 September 2008
Allowance
Senengnya!!! Uang settlement dan bulanan udah diterima!!! tadi ke bank, sambil ambil duit sekalian buat ATM. Ternyata cuma butuh waktu dua menit doang. He..he.. sekarang bisa merasa aman nih. Dah resmi terima beasiswa siy.
Selasa, 16 September 2008
Con-yot: tak 저녁 : 닥
Makan Malam : Ayam
Akhirnya, ayam pertama di korea... Kesampean juga gw makan ayam. Awalnya sih, si Jengish yang ngasih tahu, ada rumah makan murah. Arahnya 'the other gate of Pai Chai'. Emang selama ini kita makan selalu lewat 'main gate' nya Pai Chai, dan disitu mahal mahal. Paling nggak 3500 lah. Sementara di tempat yang ditunjukin Jengish ini katanya sih lebih murah
Seperti biasa, setelah mendengar kata murah, gw dan pak deddy hunting tu rumah makan. Hmm.. jalanya emang agak jauh. Tapi cuma keluar sedikit dari gerbang samping , langsung dapet koq. Kita duduk samaan Jengish, dan Asheley, serta Phu sama temen perempuanya yang sama2 dari Vietnam. Dia udah level 5 bahasa koreanya. Nah, kita mintabbantuan dia untuk pesen ayam.
Bener apa yang dibilang Jengish. Disini murah2. 3500 tu dah yang paling mahal. Nah, gw pesen nasi ayam. Harganya 3500, dan porsinya untuk dua orang! berhubung baru pertama dan bareng2 orang dari negara lain, kita malu dong kalo makan berdua. Ntar ketahuan kere-nya :) akhirnya kita makan sendiri2. Bisa ditebak, makanan nggak habis setengahnya. Banyak banget! Btw si Jengish sebelumnya bilang, dia cuma makan light meal kalo dinner. Tapi dia abis sepirimng lho! itu mah bukan light meal, tapi very heavy meal!
Yang jual disini juga ternyata tahu, bahwa kita gak makan babi. Pas kita tanya, dia langsung bilang, islam? anio... katanya sambil menunjuk potongan sosis babi. Lewat... lalu kita tunjuk makanan yang lain.igoneun? fish! Fish dia bilang... OK... sikat....Makanan ini bumbunya cocok sama lidah kita. Semur. Rasa ayamnya rasa semur. Kita sempet ngelirik dapurnya... Wah, lumayan kotor. Beda sama warung mahal dimana kita biasa makan.. Pantes rasanya sama kayak di Indonesia!sama2 kotor siy!
Temenya Jengish, si Ashley, adalah orang Amerika asli asal Alabama. Ngomongnya cepet banget. Apalagi kalo dia berubah ke aksen asli Alabama. Wuih! susah dimengerti. Gw gak tau sama sekali dia ngomong apa! Ashley ni ngajar di SD di daerah Daejon juga, 4 menit dari sini. PAs kenalan, dia sempet nyangka pak deddy orang korea. Padahal kan dia orang jawa asli. Yah, matanya pak deddy sipit siy.
Tapi akhirnya kita menemukan tempat bernaung (makan) yang tepat. Warung lain di daerah sini juga murah2. Ada warung hansot (seafood) juga ternyata. Ah... pokoknya OK deh! besok2 ke sini lagi!makan enak, banyak, murah lagi!
Akhirnya, ayam pertama di korea... Kesampean juga gw makan ayam. Awalnya sih, si Jengish yang ngasih tahu, ada rumah makan murah. Arahnya 'the other gate of Pai Chai'. Emang selama ini kita makan selalu lewat 'main gate' nya Pai Chai, dan disitu mahal mahal. Paling nggak 3500 lah. Sementara di tempat yang ditunjukin Jengish ini katanya sih lebih murah
Seperti biasa, setelah mendengar kata murah, gw dan pak deddy hunting tu rumah makan. Hmm.. jalanya emang agak jauh. Tapi cuma keluar sedikit dari gerbang samping , langsung dapet koq. Kita duduk samaan Jengish, dan Asheley, serta Phu sama temen perempuanya yang sama2 dari Vietnam. Dia udah level 5 bahasa koreanya. Nah, kita mintabbantuan dia untuk pesen ayam.
Bener apa yang dibilang Jengish. Disini murah2. 3500 tu dah yang paling mahal. Nah, gw pesen nasi ayam. Harganya 3500, dan porsinya untuk dua orang! berhubung baru pertama dan bareng2 orang dari negara lain, kita malu dong kalo makan berdua. Ntar ketahuan kere-nya :) akhirnya kita makan sendiri2. Bisa ditebak, makanan nggak habis setengahnya. Banyak banget! Btw si Jengish sebelumnya bilang, dia cuma makan light meal kalo dinner. Tapi dia abis sepirimng lho! itu mah bukan light meal, tapi very heavy meal!
Yang jual disini juga ternyata tahu, bahwa kita gak makan babi. Pas kita tanya, dia langsung bilang, islam? anio... katanya sambil menunjuk potongan sosis babi. Lewat... lalu kita tunjuk makanan yang lain.igoneun? fish! Fish dia bilang... OK... sikat....Makanan ini bumbunya cocok sama lidah kita. Semur. Rasa ayamnya rasa semur. Kita sempet ngelirik dapurnya... Wah, lumayan kotor. Beda sama warung mahal dimana kita biasa makan.. Pantes rasanya sama kayak di Indonesia!sama2 kotor siy!
Temenya Jengish, si Ashley, adalah orang Amerika asli asal Alabama. Ngomongnya cepet banget. Apalagi kalo dia berubah ke aksen asli Alabama. Wuih! susah dimengerti. Gw gak tau sama sekali dia ngomong apa! Ashley ni ngajar di SD di daerah Daejon juga, 4 menit dari sini. PAs kenalan, dia sempet nyangka pak deddy orang korea. Padahal kan dia orang jawa asli. Yah, matanya pak deddy sipit siy.
Tapi akhirnya kita menemukan tempat bernaung (makan) yang tepat. Warung lain di daerah sini juga murah2. Ada warung hansot (seafood) juga ternyata. Ah... pokoknya OK deh! besok2 ke sini lagi!makan enak, banyak, murah lagi!
Minggu, 14 September 2008
Iftar brothers and sisters
Buka Puasa Saudaraku
brothers, sisters. Gitu cara orang orang di masjid manggil sesama muslim.
Tiap hari sabtu di masjid Daejon ada buka puasa bareng sama seluruh umat muslim di kota ini. Setelah naek taksi sebelumnya,kali ini gw naek bis bareng Pak Deddy, Euis, Aqma, amel, serta belkasem dan temanya sipenunjukl jalan.Alamak... jauhnya bukan main kalo naik bis. Naik taksi cuman makan 20 menit, tapi naek bisa? wah, jangan tanya. Bisa sampe satu jam lebih. Dari pai chai, kita nyebrang jalan trus nunggu bis 750. Berhenti di halte expo park yang ada jembatanya. Dari sana kita kudu ganti bis no 113. Makanya kita terlambat ampe disana.
Wah! sudah mau solat. Akhirnya makan kurma satu biji, langsung wudhu dan solat. Abis solat, kita langsung duduk manis nunggu makanan. Eh, ada si Arif, orang BATAN yang kuliah di KAIST.
Makanan udah siap! apa aja sih menunya? hmm.. sepertinya timur tengah punya. Soalnya, yang muslim di sini emang banyak dari negara itu. Ada nasi goreng (yang nggak pedes sama sekali), terus ada ayam sayur (bener bener ayam yang di sayur lho, bukan cowards), lalu salad (apel, timun, kol, dan sayuran lain), trus opachati (sejenis roti tapi bentuknya round dan pipih), serta tepung kanji (gw kira santen). Wah, banyak deh! tapi yang gw makan cuma salad ama nasi goreng doang. Enak nggak? MASHIKITA!!! kata anak kecil di samping gw (artinya enak...).
Ternyata solat isyanya jam 8 an, dan tarawih selesainya jam 10.30 malem. Wah, kudu pamit nih! soale, ntar pintu asrama dikunci. Eh, euis sempet dimarahin sama kang ashraff, gara gara nggak pake jiblab and ngobrol di luar pembatas. Yah, namanya juga baru pertama. Abis itu kita pulang. Tapi...?wait. Belkasem mana? wah, di masjid gak ada, di WC gak ada juga? kita sempet nungguin dia lama, dan akhirnya, yah...mungkin dia dah pulang duluan. Lagian dia ada temenya koq, aman dah. Kita lalu melangkah keluar dan berjalan menyusuri jalan
Hansot!!! ni ada warung hansot, warung seafood yang harganya lumayan murah. Tapi udah mau tutup... ya...soale mau chusok siy. Akhirnya kita jalan aja terus. Maksudnya sambil nunggu taksi. Tapi?
Aqma sama euis masuk ke toko skin food? aduh... tau gini kita solat isya aja dulu. Nunggunya lama benget lho, ada satu jam lah. Gw and pak Deddy dah muter komplek ni 2 kali tapi mereka masih asik nyicip2 skin food. Kita mah boro2 mau beli skin food. Beli stomache food aja masih getar getir...
brothers, sisters. Gitu cara orang orang di masjid manggil sesama muslim.
Tiap hari sabtu di masjid Daejon ada buka puasa bareng sama seluruh umat muslim di kota ini. Setelah naek taksi sebelumnya,kali ini gw naek bis bareng Pak Deddy, Euis, Aqma, amel, serta belkasem dan temanya sipenunjukl jalan.Alamak... jauhnya bukan main kalo naik bis. Naik taksi cuman makan 20 menit, tapi naek bisa? wah, jangan tanya. Bisa sampe satu jam lebih. Dari pai chai, kita nyebrang jalan trus nunggu bis 750. Berhenti di halte expo park yang ada jembatanya. Dari sana kita kudu ganti bis no 113. Makanya kita terlambat ampe disana.
Wah! sudah mau solat. Akhirnya makan kurma satu biji, langsung wudhu dan solat. Abis solat, kita langsung duduk manis nunggu makanan. Eh, ada si Arif, orang BATAN yang kuliah di KAIST.
Makanan udah siap! apa aja sih menunya? hmm.. sepertinya timur tengah punya. Soalnya, yang muslim di sini emang banyak dari negara itu. Ada nasi goreng (yang nggak pedes sama sekali), terus ada ayam sayur (bener bener ayam yang di sayur lho, bukan cowards), lalu salad (apel, timun, kol, dan sayuran lain), trus opachati (sejenis roti tapi bentuknya round dan pipih), serta tepung kanji (gw kira santen). Wah, banyak deh! tapi yang gw makan cuma salad ama nasi goreng doang. Enak nggak? MASHIKITA!!! kata anak kecil di samping gw (artinya enak...).
Ternyata solat isyanya jam 8 an, dan tarawih selesainya jam 10.30 malem. Wah, kudu pamit nih! soale, ntar pintu asrama dikunci. Eh, euis sempet dimarahin sama kang ashraff, gara gara nggak pake jiblab and ngobrol di luar pembatas. Yah, namanya juga baru pertama. Abis itu kita pulang. Tapi...?wait. Belkasem mana? wah, di masjid gak ada, di WC gak ada juga? kita sempet nungguin dia lama, dan akhirnya, yah...mungkin dia dah pulang duluan. Lagian dia ada temenya koq, aman dah. Kita lalu melangkah keluar dan berjalan menyusuri jalan
Hansot!!! ni ada warung hansot, warung seafood yang harganya lumayan murah. Tapi udah mau tutup... ya...soale mau chusok siy. Akhirnya kita jalan aja terus. Maksudnya sambil nunggu taksi. Tapi?
Aqma sama euis masuk ke toko skin food? aduh... tau gini kita solat isya aja dulu. Nunggunya lama benget lho, ada satu jam lah. Gw and pak Deddy dah muter komplek ni 2 kali tapi mereka masih asik nyicip2 skin food. Kita mah boro2 mau beli skin food. Beli stomache food aja masih getar getir...
Chusok Holiday
Chusok adalah hari 'thanksgiving'nya Korea. Perhitungan hari raya ini menggunakan Lunar Calendar atau posisi bulan. Jadi agak mirip sama lebaran dan puasa juga ya. Tapi ada juga kemiripan dengan lebaran. Saat Chusok, orang orang pada pulang ke kampungnya masing masing untuk merayakan hari raya ini sama keluarga mereka. Istilahnya, mudik lah. Dan Tahun ini hari raya Chusok jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 september, hari sabtu, minggu dan senin. Banyak yang nggak seneng, karena mereka mengharapkan Chusok tu jatuh pada hari selasa rabu kamis. Perhitunganya, senin dan jumat jadi hari kejepit, sehingga libur bisa seminggu penuh. Wah, ternyata orang korea dan indonesia sama aja ya. Seneng hari kejepit. Termasuk profesor yang ngajar gw contemporary korean society. Padahal dia jebolan harvard plus dah tinggal di Amerika (katanya) 40 tahun..ha..ha.. sekali korea tetep korea
Tapi ni profesor agak aneh juga. Keluarganya semua tinggal di Boston. Jadi dia nggak ngerayakan chusok. Profesor ini juga nggak punya agama, walau dia percaya tuhan. Otomatis Chusok pun cuma sebagai hari raya nasional aja, tanpa pergi ke kuil, sajen dsb, dsb. Dia pun ngerayain Chusok di kampus. Sebenernya gw diundang buat makan2. Cuma karena puasa, ya, nggak datenglah. Masak dateng cuma ngeliat orang makan
Pas lagi ngenet, datenglah si Zenya, cewek rusia yang bahasa koreanya dah level 5. dia ngingetin supaya gw dateng ke tempat profesor buat ngerayain chusok. Trus gw jawab kalo gw lagi puasa. Tapi, dia nggak langsung ngerti. Jadi gw jelasin panjang lebar tentang konsep puasa. Akhirnya dia ngerti
Eh... gak berapa lama datenglah Zenya, olya, sama jengish. Ternyata makanan gw dibawain ke kamar... duh...makasih banget... Thanks ya prof and friends. Makananya ada kue kue, sama minuman. Pilih yang mana ya... cinnamon apa rice... ya cinnamon aja lah...
Malamnya ternyata asrama juga ngasih makanan lagi!!! Asik!!! mereka juga ngasih kue, dan kali ini ada buahnya: apel sama pisang. HIks... ini buah pertama di Korea... seneng banget rasanya... soalnya jujur aja..kue kuenya NGGAK ENAK!!! wah rasanya gimana... gitu...Apalagi makanya pas buka puasa. Pak Dedi juga sama ama gw pendapatnya. Mungkin karena nggak biasa aja kali ya...
Tapi ni profesor agak aneh juga. Keluarganya semua tinggal di Boston. Jadi dia nggak ngerayakan chusok. Profesor ini juga nggak punya agama, walau dia percaya tuhan. Otomatis Chusok pun cuma sebagai hari raya nasional aja, tanpa pergi ke kuil, sajen dsb, dsb. Dia pun ngerayain Chusok di kampus. Sebenernya gw diundang buat makan2. Cuma karena puasa, ya, nggak datenglah. Masak dateng cuma ngeliat orang makan
Pas lagi ngenet, datenglah si Zenya, cewek rusia yang bahasa koreanya dah level 5. dia ngingetin supaya gw dateng ke tempat profesor buat ngerayain chusok. Trus gw jawab kalo gw lagi puasa. Tapi, dia nggak langsung ngerti. Jadi gw jelasin panjang lebar tentang konsep puasa. Akhirnya dia ngerti
Eh... gak berapa lama datenglah Zenya, olya, sama jengish. Ternyata makanan gw dibawain ke kamar... duh...makasih banget... Thanks ya prof and friends. Makananya ada kue kue, sama minuman. Pilih yang mana ya... cinnamon apa rice... ya cinnamon aja lah...
Malamnya ternyata asrama juga ngasih makanan lagi!!! Asik!!! mereka juga ngasih kue, dan kali ini ada buahnya: apel sama pisang. HIks... ini buah pertama di Korea... seneng banget rasanya... soalnya jujur aja..kue kuenya NGGAK ENAK!!! wah rasanya gimana... gitu...Apalagi makanya pas buka puasa. Pak Dedi juga sama ama gw pendapatnya. Mungkin karena nggak biasa aja kali ya...
Jumat, 12 September 2008
Senin, 08 September 2008
taro
pisah
Hari pertama kursus... tapi gak ada kejutan yang berarti dari jam 9 pagi -1 siang. Everything just ran smoothly. Pulang dari kursus, gw istirahat sebentar ampe jam dua. Terus bareng euis ngurus tabungan. Kt kudu tandatangan bank book. Abis tandatangan, bukunya gw ketinggalan! akhirnya lari lagi dari lantai 4 ampe ke lantai 1. Untung masih ada...
eh, ternyata ATM BNI bisa dipake disini lho... Jadi kalo lagi mepet semepet mepetnya... ntar gw tarik dari sini. Cuma mungkin potonganya guede... Kemaren aja ada yg pake BCA abis 25rb sendiri untuk potongan...
Ni malem, makan lagi tempat biasa. Orangnya ampe apal kali..dan abis makan, kita tanpa malu bilang, 'bungkusin dong yang gratisan!'. Si penjual dengan ramah melayani. Oh ya, kali ini monesh ikut kita. Dia makan tokpoki. Nah, pas bayar, disangka penjualnya gue yang bayarin si monash juga. Ya nggak lah! masak ya nggak dong. Abis belajar kan lelah. Masak masih ditodong :p... Taro...tarooo...pisah ya bayarnya....
Hari pertama kursus... tapi gak ada kejutan yang berarti dari jam 9 pagi -1 siang. Everything just ran smoothly. Pulang dari kursus, gw istirahat sebentar ampe jam dua. Terus bareng euis ngurus tabungan. Kt kudu tandatangan bank book. Abis tandatangan, bukunya gw ketinggalan! akhirnya lari lagi dari lantai 4 ampe ke lantai 1. Untung masih ada...
eh, ternyata ATM BNI bisa dipake disini lho... Jadi kalo lagi mepet semepet mepetnya... ntar gw tarik dari sini. Cuma mungkin potonganya guede... Kemaren aja ada yg pake BCA abis 25rb sendiri untuk potongan...
Ni malem, makan lagi tempat biasa. Orangnya ampe apal kali..dan abis makan, kita tanpa malu bilang, 'bungkusin dong yang gratisan!'. Si penjual dengan ramah melayani. Oh ya, kali ini monesh ikut kita. Dia makan tokpoki. Nah, pas bayar, disangka penjualnya gue yang bayarin si monash juga. Ya nggak lah! masak ya nggak dong. Abis belajar kan lelah. Masak masih ditodong :p... Taro...tarooo...pisah ya bayarnya....
Minggu, 07 September 2008
PerpikA Wil II (+ Nyasar)
Persatuan Pelajar Indonesia di Korea Wilayah II
Begitu kira2 terjemahanya. Karena korea lumayan besar, maka ada 3 Perpika. Yang satu adalah wilayah utara (seoul dsk), yang dua wil tengah (Daejon dsk) dan yang ke tiga adalah Wil selatan (pusan dsk). Acara yang gw hadirin kali ini adalah buka puasa bersama di rumah salah seorang warga indonesia. CUma untuk sampe kesana, wuih!, pake nyasar segala!
Ceritanya pak hawari yang ktm gue di masjid menghubungi pak Deddy, lalu tentang petunjuk jalan dikasih tau ke pak deddy semua. Nah, yang dia bilang cuma naek bis no 750, lalu turun setelah pemberhentian ke 4 di daerah ICU. Lalu kitapun dengan pedenya naik bis 750 tanpa tedeng aling
Ternyata ada sekitar 3 terowongan! bingung! yang mane nih? akhirnya diambillah yang terakhir. Kita hitung berhenti-nya. Satu... dua... lho.... ternyata nggak setiap pemberhentian, bis ini berhenti! waduh dah kelewatan berapa halte nih! kita juga sempet ragu! mau turun, belum berhenti 4 X. Mau lanjut takut kelabasan
Akhirnya tanyalah sama sang sopir. Ternyata udah kelewatan. Kita turun di Halte K-Water (PAMnya Korea). Lalu naek bis dengan rute yg sama sampe ICU (information n communication univ). Bukan RS lho....
Sampe situ kita sempet jalan 1 kilo untuk cari telpon umum buat kasih tahu hawari kalo kita nyasar. Duh..... Kenapa susah banget cari telpon disini ya...mana daerahnya sepi banget... akhirnya kt putusin untuk balik ke ICU untuk tanya satpam tentang keberadaan telepon box.
Dengan bahasa korea seadanya dan bahasa tarzan, kita coba berkomunikasi ama tuh satpam. Awalnya dia kira kita mau cari taxi. Bukan Pak! kita cuma mau cari telpon umum... Waduh, ternyata dia bilang 'sekitar sini mah kagak ade telpon'. ADUH!!!! gimana nih... mana udah jamnya buka puasa lagi... Mungkin karena kasihan si satpam minjemin telponya 'Ah, kasian amat sih lu pade. Nih gua modalin telpon. Tapi ntar balikin lagi ya' Kita pun berterima kasih buanyak ama tu satpam. Tau aja yg lagi nyasar
Nah, akhirnya dateng juga tuh hawari. Ternyata dari ICU lumayan jauh juga. Sekitar 20 menit. Sampe disana, kita langsung ketemu sama org2 indonesia.. wuih... leganya... apalagi pas makan :p
Nggak cuma pelajar, ternyata ada juga pekerja. Bahkan ada yang menikah sama orang asli korea sini. Eh, gw sempet salah sangka. Ada yg tampangnya orang korea, tapi ternyata orang surabaya sama jakarta... duh... malunya.
Pulang, ternyata kita dianter suma sampe pintu doang. Alamak... sepi nian ni jalan. Akhirnya setelah tunggu selama 20 menit, dapet juga nih taksi. Kita semua dah ngerogoh kocek dalem2. Siap2 aja. Soalnya perjalanan ke sana naik bis 1 jam lebih. Plus nyasar ya 1,5 jam lah. Eh... ternyata naek taksi tu deket banget!!! gak ada 30 menit kita dah sampe...
Uwh... leganya. Next time kalo mau kemana2 harus sama yg dah tahu jalan ya... biar gak nyasar... atau minta info sejelas-jelasnya....
Sabtu, 06 September 2008
tanya jalan
가까운 은행이 어디 있는 지 아세요?
[Sillyehamnida. Gakkaun eunhaeng-i eodi inneunji aseyo?]
Permisi. terdekat bank mana _______ ke ?
실례합니다. [Sillyehamnida] Permisi.
가까운 [gakkaun] dekat
은행 [eunhaeng] bank
알다 [alda] tahu
이(저, 그) [i (jeo, geu)] ini (itu)
길 [gil] jalan
따라 [ttara] mengikuti
똑바로 [ttokpparo] terus
가다 [gada] berjalan
오른쪽(왼쪽) [oreunjjok (oenjjok)] sebelah kanan (sebelah kiri)
횡단보도 [hoengdanbodo] jalan penyeberangan
건너다 [geonneoda] menyeberangi jalan
다음 [daum] berikut ini
사거리(오거리) [sageori(ogeori)] jalan simpang empat (jalan simpang lima)
지하도 [jihado] jalan bawah tanah
지나치다 [jinachida] melewati
블록 [beullok] blok
백화점 [baekhwajeom] toko serba ada
옆 [yeop] sebelah
Arah dan mencari jalan
똑바로 가다 [ttokpparo gada] terus berjalan
오른쪽으로(왼쪽으로) 가다 [oreunjjogeuro(oenjjogeuro) gada] berjalan ke sebelah kanan (berjalan ke sebelah kiri)
횡단보도를 건너다 [hoengdanbodoreul geonneoda] menyeberangi jalan penyeberangan
돌아가다 [doragada] kembali
옆 [yeop] sebelah
앞 [ap] depan
뒤 [dwi] belakang
우측 [ucheuk] sebelah kanan
좌측 [jwacheuk] sebelah kiri
정면 [jeongmyeon] depan
Nama gedung umu
백화점 [baekhwajeom] toko serba ada
우체국 [ucheguk] kantor pos
은행 [eunhaeng] bank
소방서 [sobangseo] stasiun pemadam kebakaran
경찰서 [gyeongchalseo] kantor polisi
가게 [gage] toko
식당 [sikttang] restoran
학교 [hakkyo] sekolah
병원 [byeong-won] rumah sakit
약국 [yakkuk] apotek
제과점 [jegwajeom] toko roti
슈퍼마켓 [syupeomaket] supermaket
서점 [seojeom] toko buku
주유소 [juyuso] stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)
방송국 [bangsongguk] stasiun penyiaran
시청 [sicheong] gedung balai kota
[Sillyehamnida. Gakkaun eunhaeng-i eodi inneunji aseyo?]
Permisi. terdekat bank mana _______ ke ?
실례합니다. [Sillyehamnida] Permisi.
가까운 [gakkaun] dekat
은행 [eunhaeng] bank
알다 [alda] tahu
이(저, 그) [i (jeo, geu)] ini (itu)
길 [gil] jalan
따라 [ttara] mengikuti
똑바로 [ttokpparo] terus
가다 [gada] berjalan
오른쪽(왼쪽) [oreunjjok (oenjjok)] sebelah kanan (sebelah kiri)
횡단보도 [hoengdanbodo] jalan penyeberangan
건너다 [geonneoda] menyeberangi jalan
다음 [daum] berikut ini
사거리(오거리) [sageori(ogeori)] jalan simpang empat (jalan simpang lima)
지하도 [jihado] jalan bawah tanah
지나치다 [jinachida] melewati
블록 [beullok] blok
백화점 [baekhwajeom] toko serba ada
옆 [yeop] sebelah
Arah dan mencari jalan
똑바로 가다 [ttokpparo gada] terus berjalan
오른쪽으로(왼쪽으로) 가다 [oreunjjogeuro(oenjjogeuro) gada] berjalan ke sebelah kanan (berjalan ke sebelah kiri)
횡단보도를 건너다 [hoengdanbodoreul geonneoda] menyeberangi jalan penyeberangan
돌아가다 [doragada] kembali
옆 [yeop] sebelah
앞 [ap] depan
뒤 [dwi] belakang
우측 [ucheuk] sebelah kanan
좌측 [jwacheuk] sebelah kiri
정면 [jeongmyeon] depan
Nama gedung umu
백화점 [baekhwajeom] toko serba ada
우체국 [ucheguk] kantor pos
은행 [eunhaeng] bank
소방서 [sobangseo] stasiun pemadam kebakaran
경찰서 [gyeongchalseo] kantor polisi
가게 [gage] toko
식당 [sikttang] restoran
학교 [hakkyo] sekolah
병원 [byeong-won] rumah sakit
약국 [yakkuk] apotek
제과점 [jegwajeom] toko roti
슈퍼마켓 [syupeomaket] supermaket
서점 [seojeom] toko buku
주유소 [juyuso] stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)
방송국 [bangsongguk] stasiun penyiaran
시청 [sicheong] gedung balai kota
Jumat, 05 September 2008
소포 [sopo]
paket
saya mau kirim (paket) ini
이 (포를)부치고 싶은데요.
(sopo-reul) buchigo sipeundeyo
(pyeonji-reul)
(sangja-reul)
(Han-guk Dojagi-reul)
Mau kirim (mana)
어디로 보낼 거죠?
(Eodiro) bonael kkeojyo?
kirim ke (Los Angeles, Amerika Serikat.)
미국 LA로 보낼 거예요.
(Miguk LA-ro) bonael kkeoyeyo
(indonesia jakarta-ro)
(Indonesia Surabaya-ro)
(Apa) isinya
내용물이 뭐예요?
Naeyongmuri (mwo)yeyo?
한국 도자기예요.
[Han-guk Dojagiyeyo.]
Keramik Korea
don-iyeyo
yeolsoe-iyeyo
Beratnya 1,5 kilogram.
(1.5) 킬로그램입니다.
[Il-jjeom-o) kilogeuraemimnida.
sam-jjeon-o
sa-jjeon-o
Ongkos pengirimannya, (20 ribu) won.
요금은 이만 원입니다.
Yogeumeun [iman] wonimnida
[oman]
[yuk]
Los Angeles berapa hari?
(LA 까지) 얼마나 걸리죠?
[LA-kkaji] Oelmana geollijyo?
[Jakarta-kkaji]
[Surabaya-kkaji]
Biasanya, memakan waktu satu minggu.
보통 (일주일) 정도 걸려요.
Botong, (iljju-il) jeongdo geollyeoyo
(iljju-chil)
(ilju-phal)
Vocabs (N)
소포 [sopo] paket
편지 [pyeonji] surat
상자 [sangja] kotak
한국 도자기예요.[Han-guk Dojagiyeyo.]Keramik Korea.
돈 [don] uang
열쇠 [yeolsoe] kunci
VOcabs (V)
부치다 [buchida] mengirim
Adj
삼 (sam) 3
사 (sa) 4
오(O) 5
육 (yuk) 6
칠 (chil) 7
팔 (phal) 8
구 (gu) 9
saya mau kirim (paket) ini
이 (포를)부치고 싶은데요.
(sopo-reul) buchigo sipeundeyo
(pyeonji-reul)
(sangja-reul)
(Han-guk Dojagi-reul)
Mau kirim (mana)
어디로 보낼 거죠?
(Eodiro) bonael kkeojyo?
kirim ke (Los Angeles, Amerika Serikat.)
미국 LA로 보낼 거예요.
(Miguk LA-ro) bonael kkeoyeyo
(indonesia jakarta-ro)
(Indonesia Surabaya-ro)
(Apa) isinya
내용물이 뭐예요?
Naeyongmuri (mwo)yeyo?
한국 도자기예요.
[Han-guk Dojagiyeyo.]
Keramik Korea
don-iyeyo
yeolsoe-iyeyo
Beratnya 1,5 kilogram.
(1.5) 킬로그램입니다.
[Il-jjeom-o) kilogeuraemimnida.
sam-jjeon-o
sa-jjeon-o
Ongkos pengirimannya, (20 ribu) won.
요금은 이만 원입니다.
Yogeumeun [iman] wonimnida
[oman]
[yuk]
Los Angeles berapa hari?
(LA 까지) 얼마나 걸리죠?
[LA-kkaji] Oelmana geollijyo?
[Jakarta-kkaji]
[Surabaya-kkaji]
Biasanya, memakan waktu satu minggu.
보통 (일주일) 정도 걸려요.
Botong, (iljju-il) jeongdo geollyeoyo
(iljju-chil)
(ilju-phal)
Vocabs (N)
소포 [sopo] paket
편지 [pyeonji] surat
상자 [sangja] kotak
한국 도자기예요.[Han-guk Dojagiyeyo.]Keramik Korea.
돈 [don] uang
열쇠 [yeolsoe] kunci
VOcabs (V)
부치다 [buchida] mengirim
Adj
삼 (sam) 3
사 (sa) 4
오(O) 5
육 (yuk) 6
칠 (chil) 7
팔 (phal) 8
구 (gu) 9
Kamis, 04 September 2008
one nara? 오내나라
asal mana?
hari ini puasa yang ke 4. Semuanya berjalan dengan lancar. Tadi kita cuma ngisi application form bareng2 sama kangho. Katanya sih segera setelah form ini selesai, kita bakal terima duit. Besok kita bakal dateng lagi sebelum beli buku kursus. Sore ini gw bisa tidur cukup nyenyak, walaupun pak deddy ngobrol ma istrinya lewat YM, lemesnya puasa biking ngantuk tak tertahan
Seperti biasa, habis solat magrib, gw dan pak deddy jalan ke luar. Cari makan untuk buka puasa. Kali ini kita ke toko yang emang udah pernah kita datengin kemaren. Cuma, kemaren kita pesen nasi goreng. Sekarang, kita pesen yukejang 요겨당 satu sama nasi putih satu. Soalnya, yukejangnya dah plus nasi. Nah, sebelum dateng makanan utama, kita disuguhi makanan pembuka. Nampan pertama emang gak selera. Bosen liat kimchi ma lobak. Nah, nampan kedua kebalikanya! ada teri 메이치 sama kentang 긴자...wah....surpise banget! serasa di Indonesia, makan kering teri sama semur kentang...gratis lagi
Akhirnya, dua makanan itulah yang kita sikat. Nambah pula! Yukejangnya malah nggak abis...Setelah itu, untuk sahur, kita bungkus 2 nasi 두거 공기밮 . Nah, gw penasaran, teri sama kentang bahasa koreanya apa. Abis gw tanya, pelayanya malah nawarin untuk dibungkus....Aduh... malu dech... Awalnya gue ragu, tapi pak deddy langsung ya 네 aja! ha...ha....
Si pelayan mungkin penasaran, sehingga berfikir seperti ini 'wong loro iki ben dino tuku sego dibungkus. Saiki njaluk lauk gratisan dibungkus maning. Seko ndi tho?' akhirnya dia bertanya? asal mane lu berdua? otomatis kita jawab, Indonesia. Dia langsung ketawa. 'weleh, wong Indonesia irite nemen...."
hari ini puasa yang ke 4. Semuanya berjalan dengan lancar. Tadi kita cuma ngisi application form bareng2 sama kangho. Katanya sih segera setelah form ini selesai, kita bakal terima duit. Besok kita bakal dateng lagi sebelum beli buku kursus. Sore ini gw bisa tidur cukup nyenyak, walaupun pak deddy ngobrol ma istrinya lewat YM, lemesnya puasa biking ngantuk tak tertahan
Seperti biasa, habis solat magrib, gw dan pak deddy jalan ke luar. Cari makan untuk buka puasa. Kali ini kita ke toko yang emang udah pernah kita datengin kemaren. Cuma, kemaren kita pesen nasi goreng. Sekarang, kita pesen yukejang 요겨당 satu sama nasi putih satu. Soalnya, yukejangnya dah plus nasi. Nah, sebelum dateng makanan utama, kita disuguhi makanan pembuka. Nampan pertama emang gak selera. Bosen liat kimchi ma lobak. Nah, nampan kedua kebalikanya! ada teri 메이치 sama kentang 긴자...wah....surpise banget! serasa di Indonesia, makan kering teri sama semur kentang...gratis lagi
Akhirnya, dua makanan itulah yang kita sikat. Nambah pula! Yukejangnya malah nggak abis...Setelah itu, untuk sahur, kita bungkus 2 nasi 두거 공기밮 . Nah, gw penasaran, teri sama kentang bahasa koreanya apa. Abis gw tanya, pelayanya malah nawarin untuk dibungkus....Aduh... malu dech... Awalnya gue ragu, tapi pak deddy langsung ya 네 aja! ha...ha....
Si pelayan mungkin penasaran, sehingga berfikir seperti ini 'wong loro iki ben dino tuku sego dibungkus. Saiki njaluk lauk gratisan dibungkus maning. Seko ndi tho?' akhirnya dia bertanya? asal mane lu berdua? otomatis kita jawab, Indonesia. Dia langsung ketawa. 'weleh, wong Indonesia irite nemen...."
Rabu, 03 September 2008
Pai Chai KGSP Holders 2008
Senin, 01 September 2008
Yok 욕









stasiun
bangun pagi, sahur, tidur lagi, solat, tidur lagi, bangun lagi jam 7 utk siap2 berangkat ke Seoul utk lapor diri ke KBRI. Walaupun tadinya yg berencana berangkat banyak, tp akhirnya cuman berempat. Gw, Euis, Deddy sama Flavio. Dari Dorm, naek taksi cuma 6500 won sampe Daejon-yok. Cuma sekedar catatan, kebanyakan supir taksi disini nyetir kaya Michael Schumacher atau para supir angkot di Indonesia. Berheni mendadak, belok dgn kecepatan tinggi, salip sana sini, persis supir angkot kejar setoran. Bedanya taksi disini canggih euy. Ada TV LCD, dan GPSnya
Berbekal tanya sana sini, kita berhasil juga. Dari Daejn yok, kita naek kereta yang termurah, namanya mugunghwa. Harga tiketnya sampe Seoul-Yok 10,000. Emang kalo dikurs ke rupiah mahal (100 rb), cuma dibandingin yang lain, KTX dan Semaul, ini yang paling murah. Untuk KTX dengan jangka waktu 1 jam, kita harus merogoh kocek 20.500 won. Semaul, dengan karal tempuh 1 jam 40 menit, 14.000 won
Walaupun termurah, Mugunghwa bagi kami dari Indonesia serasa kelas ekskutif. Ada AC, tempat duduk lapang, nyaman deh pokoknya. Oh ya, disini juga ada tiket berdiri. harganya lebih murah 1500 won. Dikit ya? daripada bediri 2 jam, mending kt beli tiket duduk aja. Ada beberapa orang korea yang beli tiket berdiri. Beberapa orang korea ada yg cukup tertib. Maksudnya begini, karena mereka beli tiket berdiri, walau ada bangku kosong, mereka tak mau dudukin tu bangku. Ada juga sih yang nakal sampe ditegur petugas atau penumpang yang bangkunya didudukin. Tapi jumlahnya nggak banyak
Inget nggak kalo naek kereta ekonomi di Indonesia? mirip pasar berjalan deh! lo mau cari apa aja ada. Peniti, tisu, permen, gunting kuku, sampe kadang (maaf) pembalut juga. Nah, disini juga ada yang jualan. Tapi lebih tertib. Mereka biasanya pegawai KORAIL-nya (PJKA nya korea) dia bolak balik hanya 1 kali.
Nah, ternyata di Korea banyak sawah juga sepanjang jalan kereta. Kirain yang ada cuman gedung ama pabrik doang. Sawahnya mirip2 di Indonesialah. Metode tampaksiring juga dipake disini.
Sampe di Seoul-Yok, kita tanya2 lagi dan naik subway line 1. Tiketnya murah koq, cuma 1000 won. Tadinya sih sempet mau naek yang no 5, karena disaranin temenya Euis. Tp akhirnya kt pake yg 1. Ternyata naek kereta/subway tu nyaman bgt. Jauh lebih nyaman dari bis. Makanya dua benda ini jadi andalan transportasi org2 korea. Enak juga siy kalo di Indonesia ada subway.
Tadinya sih kita mau jalan dari Seoul Yok, tapi karena hujan, terpaksa naek taksi sampe KBRI. PAdahal deket banget. Urgh! sebel! karena ujan kita gak jadi jalan2. Padahal di KBRI kita cukup lama ngantri bareng TKI karena dipotong istirahat. Payung cuma satu. Itupun dipake sama Euis dan Flavio. Kasian, diantara kita berempat cuma Flavio yg gak ada rambut...he...he... jadinya payung pake dia aja dah. Gw bawa jaket. Walau gak anti air, lumayan buat protection. Yg kasian sih pak Dedy. Dia gak bawa apa apa, jd cuma berlindung di balik tas. Apalagi dia abis sakit. Kt cuma lihat pertokoan ama apartemen di sekitar KBRI doang.
Gak sengaja, di jalan ketemu ama Ruslim yg mau lapor. Cuma kita dah selesai. Lim, alat mandi lu masih di gw nih!
Masih tanya2 (dan tanya lagi dengan orang yang sama... malu neh...), kt pesen subway dan tiket untuk pulang. Sebelum pulang, kt nemenin Flavio makan dulu. Kasian, masa di nungguin kita ampe buka. Apalagi dia tadinya khan mau jalan2. Eh, karena ujan, dia cuma nemenin kt doank.
ternyata, di restaurant kt ketemu tentara korea. Gak cuma disini, kayaknya di setiap stasion mereka nongkrong lho!
Sampe di Daejon Yok, kita naek taksi lagi utk ke pai chai dorm. Kali ini nyampe 10.000 won lebih!!! mungkin karena macet ya... Kali ini Daejon gak beda jauh dengan jakarta. Macet, cet! kita sampe pas buka puasa
Pulangnya, gw dan Dedi diajak buka bareng sama marroco group + arabian n algerian. Wah, buka puasanya mewah banget. Kt jadi sungkan cuma bawa roti 2 biji. Abis itu kita solat magrib bareng. Yg imam orang Algeria. Abis itu...ahhhh istirahat dulu ya...capek nih seharaian jalan2... caw
Sabtu, 30 Agustus 2008
Deiksis dalam bahasa korea
kali ini topiknya agak sedikit berbau linguistik. tapi akan gw buat sesederhana mungkin. secara literal deiksis artinya menunjuk. bisa menunjuk pada tempat, waktu, persona, maupun status sosial. seperti yang kita tahu, tiap bahasa memiliki karakteristik deiksis yang unik. misalnya saja bahasa inggris punya deiksis tempat : this, these, that dan those. mereka sangat sensistif dengan jumlah
dalam bahasa korea, untuk mengucapkan ini dan itu tidak sesederhana dalam bahasa indonesia. misal, kita ingin bertanya, apa ini? atau apa itu?. semua tergantung dari jarak pembicara.
misal untuk 'apa itu?'. dalam bahasa korea, jika orang yang diajak bicara berdekatan dengan si pembicara maka yang digunakan adalah .... tapi jika yang diajak bicara dekat dengan benda yang ditunjuk, maka digunakan ...
yang unik juga adalah mengatakan good bye. good bye bisanya di reply dengan goodbye juga dalam bahasa inggris. namun dalam bahasa korea, orang yang meninggalkan mengatakan, 'anyeong hi gyeseo' sedangkan orang yang ditinggalkan mengatakan, 'anyeong hi kaseyo
dalam bahasa korea, untuk mengucapkan ini dan itu tidak sesederhana dalam bahasa indonesia. misal, kita ingin bertanya, apa ini? atau apa itu?. semua tergantung dari jarak pembicara.
misal untuk 'apa itu?'. dalam bahasa korea, jika orang yang diajak bicara berdekatan dengan si pembicara maka yang digunakan adalah .... tapi jika yang diajak bicara dekat dengan benda yang ditunjuk, maka digunakan ...
yang unik juga adalah mengatakan good bye. good bye bisanya di reply dengan goodbye juga dalam bahasa inggris. namun dalam bahasa korea, orang yang meninggalkan mengatakan, 'anyeong hi gyeseo' sedangkan orang yang ditinggalkan mengatakan, 'anyeong hi kaseyo
dokteukhan




unik
Gedung gedung di paichai memang unik. Dua gambar paling atas menunjukan pintu gerbang dan sitemap paicahi yang desainya bagi gw bener2 baru. gedung lain ada yang memang benar benar didesain secara futuristik. contohnya saja gedung 21st century hall yang ada di bagian kiri bawah. di gedung ini ada international office-nya pai chai, dan bank.
Sebagian gedung, biasanya asrama berbentuk bangunan klasik seperti bangunan eropa. Lihat gedung warna merah? GEdung ini dibuat dengan bata merah pilihan, tanpa diplester. arsitekturnyapun sederhana. meski begitu, biasanya tiap gedung dilengkapin ama gadget yang canggih canggih. internet disini juga free dan cpet banget
Jumat, 29 Agustus 2008
pab/ 밥
nasi.
kali ini ada huruf hangeulnya. baru sekali ini ngenet di internet cafenya dorm. keyboard disini ada hangeulnya....
wah, hari ini tidak ada jatah makan. tiap sabtu minggu, kafe kampus liburrrr. jadi, kita harus makan di luar. pagi ini gw dan dedi makan roti untuk sarapan. tapi siang kita harus cari makan di luar. Cik mey masih solat dan butuh waktu setengah jam lagi. sambil nunggu, gw coba telpon no yg dikasih samsul, anak NIIED juga. kata dia, pemilik ni nomer orang indonesia, yang tahu letak masjid di daejon. Lha, udah susah susah berjuang, yang ngangkat malah orang korea... yah, apes deh. ilang 100 won guw.
abis itu, gw tengok kanan kiri, dedi or cik mey dah ga ada. wah, pasti mereka makan duluan. i went down town to find them. nyerah juga gw. gw balik ke atas, n makan di tempat kemaren. tapi disana juga nggak jumpa ama mereka. ya udah, pesen makanan sendiri dech. mungkin mereka makan di tempat lain
habis itu gw pesen sogogi/ 소고기/daging sapi. gak berapa lama, datenglah dedi ama cik mey ini. "dari mana?" gw tanya. "kita di florist' kata cik mey. 'pasti dia sangka kita tinggal dia' dia bilang sama dedi. ah, sudahlah, yang penting kita sudah bertemu. mereka berdua pesen ikan. tapi pertama sempet salah juga. mereka bilang mulgogi물구기. tapi disangka waitressnya, so gogi, seperti yg gw makan. salah deh. baru pas gw tunjukin huruf hangeul lewat kamus alfa link gw yang mahal itu, mereka ngerti
kekonyolan gak berhenti sampai disitu. gw cuma minta nasi dibungkus dua, tapi...ya ampun.... susahnya....mesti dibantu semuas orang yang ada disitu, like 6 people. harganya pun lumayan mahal. daging sapi sama nasi 3, it cost 6500 won atau 65.000
kali ini ada huruf hangeulnya. baru sekali ini ngenet di internet cafenya dorm. keyboard disini ada hangeulnya....
wah, hari ini tidak ada jatah makan. tiap sabtu minggu, kafe kampus liburrrr. jadi, kita harus makan di luar. pagi ini gw dan dedi makan roti untuk sarapan. tapi siang kita harus cari makan di luar. Cik mey masih solat dan butuh waktu setengah jam lagi. sambil nunggu, gw coba telpon no yg dikasih samsul, anak NIIED juga. kata dia, pemilik ni nomer orang indonesia, yang tahu letak masjid di daejon. Lha, udah susah susah berjuang, yang ngangkat malah orang korea... yah, apes deh. ilang 100 won guw.
abis itu, gw tengok kanan kiri, dedi or cik mey dah ga ada. wah, pasti mereka makan duluan. i went down town to find them. nyerah juga gw. gw balik ke atas, n makan di tempat kemaren. tapi disana juga nggak jumpa ama mereka. ya udah, pesen makanan sendiri dech. mungkin mereka makan di tempat lain
habis itu gw pesen sogogi/ 소고기/daging sapi. gak berapa lama, datenglah dedi ama cik mey ini. "dari mana?" gw tanya. "kita di florist' kata cik mey. 'pasti dia sangka kita tinggal dia' dia bilang sama dedi. ah, sudahlah, yang penting kita sudah bertemu. mereka berdua pesen ikan. tapi pertama sempet salah juga. mereka bilang mulgogi물구기. tapi disangka waitressnya, so gogi, seperti yg gw makan. salah deh. baru pas gw tunjukin huruf hangeul lewat kamus alfa link gw yang mahal itu, mereka ngerti
kekonyolan gak berhenti sampai disitu. gw cuma minta nasi dibungkus dua, tapi...ya ampun.... susahnya....mesti dibantu semuas orang yang ada disitu, like 6 people. harganya pun lumayan mahal. daging sapi sama nasi 3, it cost 6500 won atau 65.000
digeun harabochi
kakek tua
pagi pagi mau capoeira, ketemu sama zaur yang lagi ngobrol sama orang tua. orang ini bisa bahasa inggris sedikit, jadi kita tanya2. hanguk mal ...? artinya, bahasa koreanya....?diajarilah beberapa kata, achim=sarapan, yo haksaeng=siswa perempuan, do haksaeng=siswa laki2, sonsaengnim=guru, istri, puin, majayo=right, an gureyo=tidak benar. terus dia bilang, harabochi=kakek. terus dia bilang umurnya sudah 64. punya 12 cucu, yang 2 cucu asuh. kalo tua? gw tanya. dia bilang, digeut. gw sambung aja, kakek tua=digeun harabochi
pagi pagi mau capoeira, ketemu sama zaur yang lagi ngobrol sama orang tua. orang ini bisa bahasa inggris sedikit, jadi kita tanya2. hanguk mal ...? artinya, bahasa koreanya....?diajarilah beberapa kata, achim=sarapan, yo haksaeng=siswa perempuan, do haksaeng=siswa laki2, sonsaengnim=guru, istri, puin, majayo=right, an gureyo=tidak benar. terus dia bilang, harabochi=kakek. terus dia bilang umurnya sudah 64. punya 12 cucu, yang 2 cucu asuh. kalo tua? gw tanya. dia bilang, digeut. gw sambung aja, kakek tua=digeun harabochi
chin gu
teman
well, people here come from all around the world. Anehnya, selain inggris, kebanyakan mereka bisa bahasa rusia. Tin dan eldour dari uzbekistan, toni dari kirgiztan, maxim dari belarus, zaur dari azerbaijan, mikhail dari rusia. their countries, used to be soviet union. Bahkan euis dari indonesia juga bisa bahasa rusia! oh my god, there're to many people speaking russian here:)
selain rusia, bahasa yang banyak dikuasai ialah prancis. teman2 dari afrika pasti bisa bahasa ini, seperti flavio dari guinea piseau, terus...siapa ya.. perempuan dan laki dari senegal... they dont speak a lot to me. ada lagi ilyas, dan zaki, muslim dari maroko. mereka juga bisa bahasa perancis.
habis itu mungkin bahasa indonesia dan melayu. gue, dedi euis, serta dua orang malaysia, akmal dan cik mey bisa komunikasi lumayan lancar.
kemampuan berkomunikasi orang memang beda2. yang paling bagus sepertinya cik mey (namanya azman. dia tak mau dipanggil pak. katanya, 'tua kali nampaknya'). it seems that he knows a lot of things, espescially politics and religion. dia juga dah ke beberapa negara. in turn, he has a lot to say
well, people here come from all around the world. Anehnya, selain inggris, kebanyakan mereka bisa bahasa rusia. Tin dan eldour dari uzbekistan, toni dari kirgiztan, maxim dari belarus, zaur dari azerbaijan, mikhail dari rusia. their countries, used to be soviet union. Bahkan euis dari indonesia juga bisa bahasa rusia! oh my god, there're to many people speaking russian here:)
selain rusia, bahasa yang banyak dikuasai ialah prancis. teman2 dari afrika pasti bisa bahasa ini, seperti flavio dari guinea piseau, terus...siapa ya.. perempuan dan laki dari senegal... they dont speak a lot to me. ada lagi ilyas, dan zaki, muslim dari maroko. mereka juga bisa bahasa perancis.
habis itu mungkin bahasa indonesia dan melayu. gue, dedi euis, serta dua orang malaysia, akmal dan cik mey bisa komunikasi lumayan lancar.
kemampuan berkomunikasi orang memang beda2. yang paling bagus sepertinya cik mey (namanya azman. dia tak mau dipanggil pak. katanya, 'tua kali nampaknya'). it seems that he knows a lot of things, espescially politics and religion. dia juga dah ke beberapa negara. in turn, he has a lot to say
jagosigae
perkenalan
anyeong haseyo. Mannaseo ban-gapsseumnida. Jeoneun prihantoro rago haeyo. Jeoneun pai chai hak daeng isseoyo. Jeoneun indonesia, semarango wasseoyo.
anyeong haseyo. Mannaseo ban-gapsseumnida. Jeoneun prihantoro rago haeyo. Jeoneun pai chai hak daeng isseoyo. Jeoneun indonesia, semarango wasseoyo.
imoyo
apa ini?
nah, ini ungkapan paling penting for second language learners. dengan pertanyaan ini, kita bisa memperoleh kata benda, dan tidak menutp kemungkinan juga kelas kata yang lain.
nah, ini ungkapan paling penting for second language learners. dengan pertanyaan ini, kita bisa memperoleh kata benda, dan tidak menutp kemungkinan juga kelas kata yang lain.
Kamis, 28 Agustus 2008
duiji gogi an mogayo
i don't eat pork
makanan jadi salah satu masalah disini. selain harga yang mahal jika dikurskan ke rupiah, kehalalnya juga perlu dipertanyakan. hampir setiap hari menu di cafe asrama/suksa, adalah daging babi. maka ketika gw makan di cafe, gw mesti bilang, duiji gogi an mogayo, yang artiny saya tidak makan daging babi. Atau bisa juga dengan menyilangkan tangan sambil bilang duiji gogi. atau 'duiji gogi, anio'.
menu yang aman mungkin adalah rameon, atau mi. rasanya sih sama aja, cuma sayuranya beda
makanan jadi salah satu masalah disini. selain harga yang mahal jika dikurskan ke rupiah, kehalalnya juga perlu dipertanyakan. hampir setiap hari menu di cafe asrama/suksa, adalah daging babi. maka ketika gw makan di cafe, gw mesti bilang, duiji gogi an mogayo, yang artiny saya tidak makan daging babi. Atau bisa juga dengan menyilangkan tangan sambil bilang duiji gogi. atau 'duiji gogi, anio'.
menu yang aman mungkin adalah rameon, atau mi. rasanya sih sama aja, cuma sayuranya beda
bissan-ssan
mahal-murah
oh ya, disini gak ada angkot. jadi transportasi yang diandelin tuh taxi... alamak, mahal/bissan bgt kalo dikaliin rupiah. yah, ini pengaruh rupiah yang memang lemah, gak cuma sama dolar, tapi sama won juga. Cuma mi,tok rameon, doang abis 2500 won or 25 rebu. bayangin aja kalo lu beli nasi padang dah dapet berapa bungkus? plus disini banyak daging babi. harus ati2. Duiji gogi an mogoyo (saya tidak mau daging babi), gitu bilangnya sama waitressnya.
walau ada yang mahal, tapi ada juga yang murah. harga hp disini sama dengan harga sprei medium, 20000 won. info juga dari ilyas, salah sorang pelajar dari moroko, barang2 second juga masih bagus! ini karena org korea suka ikut mode. baru beli TV A, beli lagi TV B. yah gitu dech...cuma karena beasiswa belum turun, ya everything is bissan :)
oh ya, disini gak ada angkot. jadi transportasi yang diandelin tuh taxi... alamak, mahal/bissan bgt kalo dikaliin rupiah. yah, ini pengaruh rupiah yang memang lemah, gak cuma sama dolar, tapi sama won juga. Cuma mi,tok rameon, doang abis 2500 won or 25 rebu. bayangin aja kalo lu beli nasi padang dah dapet berapa bungkus? plus disini banyak daging babi. harus ati2. Duiji gogi an mogoyo (saya tidak mau daging babi), gitu bilangnya sama waitressnya.
walau ada yang mahal, tapi ada juga yang murah. harga hp disini sama dengan harga sprei medium, 20000 won. info juga dari ilyas, salah sorang pelajar dari moroko, barang2 second juga masih bagus! ini karena org korea suka ikut mode. baru beli TV A, beli lagi TV B. yah gitu dech...cuma karena beasiswa belum turun, ya everything is bissan :)
kkaekkutan
Clean
sebenernya in one or more ways, korea gak beda dengan indonesia. Gw sempet kena macet di jalan tol, dan gak cuma sekali. mirip kan ama di jakarta? cuma, di korea gak banyak motor/ otobai. yang banyak banget tentu aja mobil. oh ya, walaupun banyak mobil, tapi disini bersih lho! gak ada kecium bau asep knalpot. penyebabnya adalah hampir semua mobil, menggunakan bahan bakar gas yang ramah lingkungan/hwangeong chinwa jeogin. dan ramah manusia juga sih.
sebenernya in one or more ways, korea gak beda dengan indonesia. Gw sempet kena macet di jalan tol, dan gak cuma sekali. mirip kan ama di jakarta? cuma, di korea gak banyak motor/ otobai. yang banyak banget tentu aja mobil. oh ya, walaupun banyak mobil, tapi disini bersih lho! gak ada kecium bau asep knalpot. penyebabnya adalah hampir semua mobil, menggunakan bahan bakar gas yang ramah lingkungan/hwangeong chinwa jeogin. dan ramah manusia juga sih.
Yongo? Anio
bisa bahasa inggris? tidak
mungkin hampir begitu semua respon yang gw dapet di korea. kebanyakan mereka gak bisa bahasa inggris. Di airport aja hampir semua petugas gak bisa bahasa inggris, kecuali bagian imigrasi dan informasi. ketika sampai di asrama, gw jg tanya sama oang deket sini. Elevator? Lift? kemudian dia menyilangkan tangan, artinya gak ada
mungkin hampir begitu semua respon yang gw dapet di korea. kebanyakan mereka gak bisa bahasa inggris. Di airport aja hampir semua petugas gak bisa bahasa inggris, kecuali bagian imigrasi dan informasi. ketika sampai di asrama, gw jg tanya sama oang deket sini. Elevator? Lift? kemudian dia menyilangkan tangan, artinya gak ada
Langganan:
Postingan (Atom)